Keripik Singkong UMKM Lokal Bojonegoro Tembus Pasar Arab Saudi
Jumat, 05 Desember 2025 20:53 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro — Keripik singkong Bojonegoro menandai langkah bersejarah UMKM lokal Bojonegoro menembus pasar internasional. Dibuat dari singkong pilihan, dibalut rempah khas, dan bebas pengawet serta MSG, kripik singkong ini jadi camilan sehat yang siap bersaing. Satu kontainer penuh produk premium singkong bermerek "Matoh" senilai USD 17.500 dari PT. Pareto Estu Guna ini sukses diekspor ke Arab Saudi, mulai hari ini, Jumat (05/12/2025). Acara pelepasan ekspor pertama digelar di lokasi pabrik PT. Pareto Estu Guna turut Desa Kabunan, Kecamatan Balen.
Asisten Direktur Bank Indonesia Jawa Timur, Jhordy Kashoogie, dalam sambutannya menegaskan bahwa UMKM merupakan tulang punggung ekonomi nasional—kontribusi 60% terhadap PDB nasional, dan khusus di Jawa Timur kontribusinya mencapai 67%, dengan penyerapan tenaga kerja lebih dari 90%. Namun, UMKM masih menghadapi beberapa tantangan, antara lain kelembagaan yang belum kuat, kapasitas usaha yang terbatas dan kendala akses pembiayaan
Untuk menjawab tantangan tersebut, Bank Indonesia menjalankan tiga strategi pengembangan UMKM yaitu, peningkatan kualitas, peningkatan pembiayaan, dan peningkatan kapasitas. Termasuk di dalamnya program GoExport, GoDigital, dan pengembangan usaha syariah. Nah, PT. Pareto Estu Guna ini merupakan salah satu UMKM binaan BI yang mendapatkan pendampingan intensif melalui Akademi Muda Ekspor hingga akhirnya berhasil menembus pasar Arab Saudi. Jhordy menjelaskan bahwa strategi full support juga dilakukan melalui keterlibatan UMKM dalam berbagai pameran internasional dan peningkatan kompetensi ekspor.
"Ini merupakan prestasi luar biasa. Satu kontainer penuh keripik Matoh telah dikirim ke Arab Saudi. Kami bangga atas pencapaian ini," ujar Jhordy.
Kolaborasi dengan pemerintah daerah dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga terus ditingkatkan untuk memperkuat ekosistem UMKM ekspor.
Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, menyampaikan apresiasi besar atas keberhasilan ekspor perdana ini. Wahono menegaskan bahwa pencapaian PT. Pareto Estu Guna bukan hanya prestasi perusahaan, tetapi juga menjadi peluang bagi para petani singkong lokal.
"Bojonegoro memiliki potensi singkong yang sangat besar, terutama di daerah kawasan hutan. Karena itu, kami meminta agar perusahaan turut memberikan pendampingan kepada petani agar mampu memenuhi standar singkong premium yang dibutuhkan dalam produksi keripik Matoh," ujarnya.
Bupati Wahono juga menyoroti pentingnya pelatihan UMKM dan hilirisasi hasil pertanian singkong untuk meningkatkan nilai jual produk lokal. "Dengan ekspor ini, kita bukan hanya membanggakan nama Bojonegoro, tetapi juga membuka lapangan kerja baru. Terima kasih kepada PT. Pareto Estu Guna yang telah mengharumkan nama daerah melalui produk UMKM berkualitas," tambahnya.
Ekspor perdana ini menandai babak baru bagi PT. Pareto Estu Guna. Dengan dukungan Pemkab Bojonegoro serta Bank Indonesia, dan pendampingan berkelanjutan, keripik singkong "Matoh" diharapkan mampu terus memperluas pasar internasional dan membawa produk lokal Bojonegoro semakin dikenal dunia. (red/toh)































.md.jpg)






