Disnakertransos Menduga Ada Penyelewengan Pembangunan RTLH Kepatihan
Senin, 15 Februari 2016 21:00 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
Kota - Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Kabupaten Bojonegoro menemukan adanya dugaan penyelewengan dana bantuan dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kelurahan Kepatihan, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro. Penyelewengan terjadi pada dana bantuan program renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Kepala Disnakertransos Bojonegoro Adie Witjaksono menemukan dugaan penyimpangan bantuan tersebut setelah melakukan peninjauan langsung di rumah penerima bantuan. "Total ada sepuluh penerima di Kelurahan Kepatihan, sementara ini kami lihat hanya ada satu saja yang sesuai SOP," ujarnya di Balai Kelurahan Kepatihan, Senin (15/02) malam.
Terkait dugaan penyimpangan dana program bedah rumah itu, Disnakertransos meminta kejelasan penggunaan dana kepada Ketua Kelompok Penerima Bantuan Bedah Rumah di Kelurahan Kepatihan. Selain itu juga minta penjelasan Lurah Kepatihan, dan warga penerima bantuan.
"Kita akan menindak tegas pihak-pihak yang dengan sengaja menyelewengkan segala bentuk bantuan untuk warga miskin. Di antaranya meminta mereka untuk mengembalikan dan mempertanggungjawabkan uang negara tersebut," tegas Adie.
Setelah dilakukan monitor di lapangan, lanjut Adie, pihak Disnakertransos mendapati beberapa sasaran program yang dinilai masih jauh dari nilai bantuan. Di antaranya adalah penerima bantuan di Gang Wates dan belakang Lembaga Pemasyarakatan (LP). "Mekanisme bantuan dari pusat tersebut langsung ke masyarakat, dan dikerjakan oleh kelompok," jelasnya.
Lebih lanjut Adie menjelaskan, dalam program PNPM berupa program pembangunan RTLH tersebut, masyarakat tidak menerima bantuan dalam bentuk uang, melainkan material. Sehingga bantuan senilai total Rp 10 juta tersebut diwujudkan dalam material pembangunan rumah.
Sementara satu dari sembilan sasaran yang pelaksanaannya dinyatakan benar-benar sesuai adalah satu rumah milik Rahmi, warga Jalan Dr Sutomo. Sedangkan kesembilan penerima lainnya, ditaksir masih jauh di bawah nilai bantuan serta belum sepenuhnya program terselesaikan. (lyn/tap)