Festival Geopark Bojonegoro 2025
Ruwatan Murwakala di Khayangan Api Bojonegoro, Esensi Menuju UNESCO Global Geopark 2025
Jumat, 27 Juni 2025 15:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Prosesi Ruwatan Murwakala di kawasan wisata Khayangan Api, Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, digelar Jumat (27/06/2025).
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian utama dalam Festival Geopark Bojonegoro 2025, yang bertujuan untuk memadukan pelestarian budaya lokal dengan penguatan potensi geowisata Bojonegoro menuju pengakuan UNESCO Global Geopark.
Prosesi ruwatan ini digelar secara sakral dan meriah dengan diiringi pagelaran wayang kulit oleh dalang ternama Kyai Ngaesan Hadi Purwocarito, dan diikuti oleh 100 orang sukerta (peserta ruwatan), dengan total peserta sebanyak 170 orang yang berasal dari berbagai wilayah di Kabupaten Bojonegoro.
Seluruh rangkaian ruwatan diselenggarakan secara gratis dan terbuka untuk umum sebagai bentuk pelayanan sosial dan budaya kepada masyarakat.
Bupati Bojonegoro Setyo Wahono berserta istri, Cantika Wahono dan dan Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah beserta suami, Budi Jatmiko, saat ikuti Prosesi Ruwatan Murwakala di kawasan wisata Khayangan Api, Bojonegoro. Jumat (27/06/2025). (Aset: Istimewa)
Acara ini dihadiri Bupati Bojonegoro Setyo Wahono berserta istri, Cantika Wahono, dan Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah beserta suami, Budi Jatmiko.
Hadir pula sejumlah pejabat daerah di antaranya Staf Ahli Bupati, para Kepala OPD, unsur Forkopimcam Kecamatan Ngasem, serta Kepala Desa Sendangharjo.
Sebelumnya atau pada Kamis (26/06/2025) telah dilakukan prosesi pengambilan minyak bumi tradisional dari kawasan sumur tua Wonocolo di Kecamatan Kedewan, yang dikenal sebagai salah satu titik penting geologi di Bojonegoro.
Minyak tersebut kemudian disemayamkan di Pendopo Khayangan Api, sebagai simbol kesakralan dan hubungan antara kekayaan alam dengan spiritualitas masyarakat.
Pada malam harinya prosesi tersebut dilanjutkan dengan doa bersama dan pembacaan sholawat, sebagai bentuk integrasi antara budaya lokal dan nilai-nilai keislaman yang hidup dalam masyarakat Bojonegoro.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bojonegoro, Welly Fitrama, dalam sambutannya menyampaikan bahwa ruwatan ini tidak hanya sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat, tetapi juga sebagai upaya konkret pelestarian budaya Jawa sekaligus mendukung promosi geopark.
“Bojonegoro telah memperoleh Letter of Intent dari Gubernur Jawa Timur untuk mengikuti proses penilaian UNESCO Global Geopark. Harapannya, Khayangan Api dapat menjadi geosite yang diakui secara global. Peran aktif warga Sendangharjo dalam menjaga dan membumikan situs Khayangan Api sangat penting dalam proses ini,” ujar Welly Fitrama.
Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan
Ruwatan Murwakala mengandung nilai spiritual dan kearifan lokal yang patut dilestarikan.
“Melalui kegiatan ini, kita menunjukkan penghormatan terhadap alam dan Sang Pencipta, sekaligus membentuk jati diri masyarakat untuk hidup rukun dan bergotong royong. Ini adalah bagian dari memperkuat identitas sosial masyarakat Jawa, khususnya di Bojonegoro,” tutur Bupati Setyo Wahono.
Festival Geopark Bojonegoro 2025 menjadi momentum penting dalam memperkuat promosi wisata, pelestarian budaya, dan pembentukan karakter masyarakat.
Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan yang tak hanya memperkaya khazanah budaya lokal, tetapi juga mendorong pengakuan Bojonegoro sebagai bagian dari jaringan geopark dunia. (red/imm)
Penulis: Tim Redaksi
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo