Hari TB se-Dunia
Butuh Peran Lintas Sektoral Agar Bojonegoro Bebas TB
Kamis, 24 Maret 2016 16:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Kota - Penyakit menular Tuberculosis atau lebih dikenal dengan istilah TB tidak bisa dianggap remeh. Bakteri penyebab penyakit ini, Mycrobacterium Tubercolosis ditemukan tahun 1882 oleh Dr Robert Koch, sangat mudah menular kepada orang lain melalui udara. Untuk itu, penanggulangannya perlu peran lintas sektoral termasuk masyarakat sebagai ujung tombaknya.
Hal ini disampaikan oleh SSR TB Care Aisyiyah Kabupaten Bojonegoro Titin Murtafiah, ketika melakukan aksi solidaritas turun jalan, Kamis (24/03) pagi. "Kami ingin mendorong terwujudnya Indonesia Bebas TB, termasuk di Kota Bojonegoro sesuai dengan tema, Gerakan Bersama Indonesia Bebas TB," ujarnya.
Dalam kegiatan ini, Titin juga melibatkan berbagai komunitas untuk memperkuat gerakan masyarakat dalam penanggulangan TB dan mengembangkan inovasi, serta kreativitas program. "Hal ini dilakukan untuk keberlangsungan program penanggulangan TB di masyarakat," tambahnya.
Aksi solidaritas ini bertujuan menjangkau pasien TB di daerah terpencil dan kumuh. Juga diperuntukkan bagi pelayanan kesehatan untuk menaati strategi DOTS. Titin juga berharap peran stakeholder TB lebih mendukung penanggulangan TB.
Peringatan Hari TB se-Dunia kali ini melibatkan 90 peserta dari perwakilan Akes Rajekwesi, Stikes Icsada, Stikes Rajekwesi, Akbid Pemkab, dan PPNI. "Ada juga dari perwakilan perguruan tinggi, Aliansi Pita Merah, IPM, PMI, Dinkes, RS Aisyiyah, SSR TB HIV Care Aisyiyah, Jimny Community, Ertiga Community, dan Kare TB Care Aisyiyah," tutur Titin.
Kegiatan peringatan ini dilakukan dengan membagikan stiker dan brosur, pengumpulan koin untuk 'Bojonegoro Bebas TB', serta orasi dengan membentangkan spanduk. Peserta berkumpul di depan Masjid At Taqwa kemudian menuju perempatan atau pertigaan lampu merah di Jalan Panglima Sudirman, Jalan Rajekwesi, Jalan Veteran, Jalan Panglima Polim, adan Jalan Jaksa Agung Suprapto.
Setiap tahunnya, pertumbuhan kasus TB mengalami kenaikan, terutama TB paru. Dalam kurun 2009-2013 mengalami peningkatan sekitar 10,61 persen. Sedangkan untuk penderita TB pada tahun 2013 sebanyak 972 kasus, dengan target penemuan sebanyak 1.088 kasus. (ver/tap)