Sidang Ketujuh Kasus Pembunuhan Alvian
Hakim Sempat Sebut Tindakan Bayu Seperti Binatang
Kamis, 14 April 2016 21:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Kota - Tindakan pembunuhan keji yang dilakukan oleh Widuk Suwito Saputro (21) alias Bayu terhadap Alvian Bagas Prakoso (15) di hutan Dander pada Desember 2015 lalu menyisakan rasa penasaran semua pihak, yakni apa sebenarnya yang menjadi motif Bayu. Majelis hakim mengajukan beberapa pertanyaan tentang itu pada sidang kemarin, Rabu (13/04).
Majelis hakim yang diketuai oleh Khamim Thohari SH MHum menanyakan, di antaranya, apakah terdakwa Bayu alias Bayu memiliki rasa sakit hati kepada Alvian sebelum melakukan pembunuhan. "Apakah Saudara pernah sebelumnya bertemu dengan korban, atau memiliki rasa sakit hati atau gelo (istilah Jawa untuk sakit hati) terhadap Bagas (Alvian; korban)?" begitu salah satu hakim bertanya sebagaimana yang beritabojonegoro.com (BBC) saksikan di ruang sidang.
Bayu menggeleng dan mengatakan tidak. Terdakwa mengaku dirinya tidak memiliki rasa dendam ataupun sakit hati dengan Alvian sebelumnya. Hubungannya baik sebagai teman meskipun belum lama kenal. Bayu mengaku hanya sangat ingin memiliki motor milik Alvian sehingga tega melakukan hal keji tersebut.
"Kalau kamu ingin memiliki motor, kenapa tidak mencuri atau mengambil motornya saja tanpa harus membunuh. Karena tindakan kamu di luar akal sehat. Kalau motor yang kamu ambil, mungkin orangtua Bagas bisa mencari lagi. Tetapi kalau ini, tidak bisa!" cecar Hakim ketua, Khamim Thohari.
Bayu nampak tertunduk menerima pertanyaan itu. Majelis hakim sedang mempertanyakan rasa kemanusian Bayu. Bahkan, salah satu hakim menyebut bahwa tindakan Bayu seperti binatang. Hakim menanyakan, saat menghabisi nyawa Alvian, apakah Bayu melihat Alvian sebagai monyet yang dengan mudahnya bisa dibunuh.
"Kamu melihatnya sebagai orang kan? Lantas kenapa dengan mudahnya kamu menusuk kawanmu sendiri seperti itu. Kamu ini bukan manusia, tindakan kamu ini seperti binatang!” begitu hakim berkata.
Sidang ketujuh yang digelar kemarin dengan agenda pemeriksaan terhadap terdakwa Bayu. Bayu mengaku bahwa pembunuhan yang dilakukannya memang dia sengaja dan dipersiapkan. Pagi pada hari dia membunuh Alvian, sebuah pisa dapur dia asah dan sebuah palu dipersiapkan. (ver/moha)
Baca Pagi pada Hari Alvian Dibunuh, Bayu Sudah Siap dengan Pisau dan Palu