Hari Kebangkitan Nasional
Peringati Harkitnas, Aliansi Omek Bojonegoro Turun Jalan
Jumat, 20 Mei 2016 14:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Kota - Puluhan aktivis dari empat elemen organisasi mahasiswa ekstra kampus (Omek) se Kabupaten Bojonegoro hari ini Jumat (20/05) menggelar aksi damai turun jalan menyuarakan sebanyak 3 tuntutan kepada Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Aksi digelar mulai pukul 09.30 WIB di dua titik, bundaran Adipura dan depan Kantor DPRD Kabupaten Bojonegoro.
Puluhan Mahasiswa yang menyebut dirinya sebagai Aliansi Omek Bojonegoro bangkit tersebut memulai aksi demonstrasi di Bundaran Adipura turut Kelurahan Sumbang Bojonegoro Kota sekitar pukul 09.30 WIB. Dengan mengenakan atribut organisasinya masing - masing serta membentangkan spanduk, mereka menyuarakan sejumlah tuntutan mengenai permasalahan sosial pendidikan serta kesejahteraan di Bojonegoro.
Aksi tersebut mendapatkan pengawalan ketat dari puluhan aparat keamanan dari Kepolisian Resort Bojonegoro. Saat beberapa orator bergantian melakukan orasi, arus lalu lintas di sekitar bundaran Adipura sumbang mengalami sedikit kemacetan.
''Mari kita desak pemerintah untuk menuntaskan 3 permasalahan yakni pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan,'' begitu salah satu orator menyuarakan tuntutannya..
Setelah berlangsung hampir setengah jam, aksi dilanjutkan dengan berjalan menuju gedung DPRD Kabupaten Bojonegoro melalui jalan Diponegoro. Di sepanjang jalan mereka menyanyikan lagu perjuangan serta meneriakkan sejumlah tuntutan.
Sampai di depan gedung DPRD Kabupaten Bojonegoro, mereka sempat memaksa masuk gedung. Namun aksi mereka terhalang karena pihak keamanan menutup pintu gerbang gedung DPRD.
Selanjutnya, mereka kembali berorasi meneriakkan tuntutan serta meminta para anggota dewan menemui mereka. Tak lama berselang, dua anggota DPRD, yakni Anam Warsito dan Doni Bayu Setyawan bersedia menemui para mahasiswa bicara. “Mengenai masalah kesehatan, Pemerintah akan segera membuat rumah sakit umum di wilayah selatan kabupaten agar kita tidak melihat lagi ada warga Bojonegoro kesulitan berobat,'' ujar Anam Warsito.
Anggoto DPRD dari Komisi A tersebut juga menyampaikan bahwa DPRD sangat terbuka terhadap siapapun dari golongan manapun untuk berdialog mengenai masalah - masalah yang ada di Kabupaten Bojonegoro. Gedung dewan terbuka lebar bagi para mahasiswa yang ingin berdialog. “Kami rindu akan forum yang lebih kondusif. Ruang paripurna dewan terbuka lebar bagi para mahasiswa yang ingin berdiskusi dengan kami agar tidak ada lagi warga berobat di lorong - lorong rumah sakit,'' tuturnya.
Mendengar jawaban dari salah satu anggota dewan tetsebut Ketua GMNI Cabang Bojonegoro, Miftahul Ulum, menanggapi. Menurutnya, para aktivis mahasiswa sangat senang dan setuju jika rencana tersebut benar - benar terealisasi. '' Namun Pemerintah jangan lupa untuk meneyelesaikan permasalahan - permasalahan yang selama ini masih belum tuntas,'' ujarnya.
Selanjutnya perwakilan anggota DPRD Bojonegoro tersebut diminta untuk menanandatangani sejumlah petisi yang diberikan. Kemudian aksi damai kembali dilanjutkan di depan Kantor Pemkab Bojonegoro untuk menemui Bupati. Setelah beberapa lama menunggu, mereka membubarkan diri karena yang Bupati tak kunjung menemui.(pin/moha)