Pemkab Bojonegoro
KUA PPAS Perubahan APBD 2016 Akhirnya Disetujui Dewan
Jumat, 16 September 2016 18:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Bojonegoro Kota - Siang tadi, Jumat (15/09/2016), Ruang Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro tengah dilakukan rapat paripurna dengan agenda Pembahasan dan Penetapan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS)Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2016.
Setelah melalui pembahasan bersama KUA-PPAS Perubahan APBD tahun 2016 itu akhirnya disahkan dan ditetapkan yang ditandai dengan penandatanganan antara pimpinan DPRD dan Wakil Bupati Bojonegoro Drs H Setyo Hartono MM. Penandatanganan ini disaksikan 41 anggota dewan yang hadir.
Dalam KUA-PPAS perubahan APBD ini sesuai laporan Badan Anggaran DPRD Sally Atiyasasmi dari Fraksi Gerindra, terdapat penurunan pendapatan sebesar Rp 449.288.352.277,35. Penurunan ini dari Rp 3.799.272.483.915,59 menjadi Rp 3.349.984.491.638,24.
Sedangkan pos belanja daerah mencapai Rp 3.646.185.769.798,94 sehingga anggaran mengalami desifit sebesar Rp 296.201.278.160,70.
Badan Anggaran dalam kesempatan ini menyampaikan beberapa catatan, yakni rasionalisasi di beberapa pos antara lain belanja sekretariat DPRD sebesar Rp 1,5 miliar, Dinas Pendidikan Rp 255.624.000, belanja hibah BPKKD sebesar Rp 150 juta, penyertaan modal di BPR senilai Rp 5 miliar, dan rasionalisasi penyertaan saham Bank UMKM senilai Rp 4 miliar.
Dari rasionalisasi tersebut akan ditambahkan ke beberapa pos, antara lain Bagian Umum sebesar Rp 1 miliar, Disbudpar senilai Rp 100 juta, Dinas Pendidikan Rp 50 juta, dan Dinas Pekerjaan Umum sebesar Rp 9.755.604.000 untuk digunakan pembangunan infrastruktur prioritas.
Bupati Bojonegoro dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Bupati Bojonegoro Drs H Setyo Hartono, menyatakan, penerimaan anggaran mengalami fluktuatif seiring dengan harga minyak mentah dunia. Melihat hal ini Pemkab dalam APBD Perubahan tahun ini melakukan penyesuaian, penundaan, dan bahkan melakukan pilihan sulit, yaitu hutang belanja terhadap kegiatan yang telah direncanakan.
Formulasi APBD Perubahan tahun 2016 disepakati bahwa target pendapatan sebesar Rp 3.349.984.491.638,24 atau mengalami penurunan 11,83 persen dibandingkan target pada APBD induk sebesar Rp 3.799.272.843.915,59.
Sedangkan total estimasi belanja sebesar Rp 3.646.185.769.798,94 atau menurun 5,66 persen dibandingkan APBD Induk yaitu Rp 3.864.897.201.652,40. Maka defisit pada APBD Perubahan tahun 2016 ini mencapai Rp 296.201.278.160,70. (mol/tap)