Full Day School (FDS)
Sekolah Harus Jadi Tempat Ternyaman Bagi Siswa
Selasa, 20 September 2016 20:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Bojonegoro Kota - Wacana sekolah dengan sistem mukim, atau dikenal dengan sistem full day school (FDS) terus digulirkan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Muhadjir Effendy, seperti dilansir salah satu media nasional mengatakan bahwa FDS akan tetap diterapkan namun pada sekolah-sekolah tertentu terlebih dulu.
Menghadapi hal itu para pegiat pendidikan, termasuk yang bergerak di Bojonegoro, menyorotnya dengan berbagai tanggapan. Bagi Rofiah Nuraida, tim kordinator lapangan program pendidikan holistik berbasis karakter, Indonesia Herritage Foundation, jika diterapkan sistem FDS akan menimbulkan dampak. Baik itu dampak positif maupun negatif.
"Persamaan perspektif harus terlebih dulu digalang antar sesama stakeholder. Terutama pada anak, sekolah dan orang tua. Jangan sampai sistem ini begitu saja diterapkan tanpa melalui tahapan penunjang sebelumnya," jelasnya pada beritabojonegoro.com (BBC) usai memberi pengarahan pada guru-guru TK/PAUD.
Menurutnya salah satu dampak yang akan timbul sekolah bersistem FDS adalah kedekatan anak dan orang tua akan berkurang. Hal ini karena perjumpaan orang tua dan anak hanya akan terjadi pada waktu istirahat. Sementara ketika bangun pagi, anak harus kembali ke sekolah. Selain itu sekolah juga harus jadi tempat ternyaman bagi siswa.
"Jika hal ini tidak terjadi, maka sekolah akan jadi tempat terburuk bagi siswa. Apalagi jika tidak ditunjang dengan SDM yang benar-benar siap. Dalam hal ini SDM menurut saya jadi faktor penting kesuksesan kurikulum FDS," paparnya menjelaskan.
Di tempat lain, Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Daerah (Disdikda) Bojonegoro, Suwanto, mengaku pihaknya kini sedang melakukan persiapan-persiapan untuk berlangsungnya FDS. Hanya saja menurutnya sistem FDS ini belum bisa diterapkan di sekolah-sekolah tingkat Kecamatan. (rul/moha)