Warga Kadipaten Keluhkan TPS di Tengah Pemukiman
Minggu, 04 Desember 2016 13:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Bojonegoro Kota - Bau tak sedap sampah yang menyengat bisa membuat orang terganggu. Itulah yang dikeluhkan warga Kelurahan Kadipaten Kecamatan Bojonegoro terhadap bau tak sedap sampah dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang berada tengah pemukiman warga.
TPS tersebut merupakan penampungan sementara sampah warga Kadipaten. Setiap hari petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Bojonegoro mengankut sampah warga menuju TPS tersebut. Petugas - petugas itu menggunakan kendaraan roda tiga dan juga gerobak, bekerja dari pagi hingga sore mengangkut sampah ke sana.
Tidak hanya dari kelurahan Kadipaten, sampah dari warga kelurahan Ngrowo dan sekitarnya juga ikut dikumpulkan di TPS yang berada di timur Kantor Kelurahan Kadipaten tersebut.
Sampah di TPS itu baru akan diambil oleh truk milik DKP untuk diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Banjarsari (Kecamatan Trucuk. Karena ada tenggang waktu di malam hari, seringkali bau menyengat sampah tercium ke rumah-rumah warga. Selain itu, TPS ini juga bersebelahan langsung dengan sekolah taman kanak-kanak yang setiap pagi juga ada kegiatan belajar mengajar.
"Bau pasti, apalagi ini berada di tengah pemukiman warga, pastilah berdampak. Kalau kondisinya kurang terawat pasti akan berpengaruh juga terhadap kesehatan warga," kata Joni, salah satu warga Kadipaten.
Kata Joni, lokasi TPS yang berada di tengah pemukiman warga dinilai kurang standar. Harusnya lokasi TPS berada sedikit jauh dari pemukiman, apalagi yang satu ini tepat berada di tengah-tengah pemukiman padat pendududuk.
Dia berharap ada kebijakan dari DKP Bojonegoro terkait masalah ini. Menurutnya jika dibiarkan saja akan kurang baik akibatnya bagi warga.
"Kalau hujan pasti lebih menyengat lagi baunya. Untung di sini sudah ada atapnya, jadi sedikit mengurangi, tapi tetap perlu adanya relokasi (TPS)," harapnya.
Kepala Dinas DKP Kabupaten Bojonegoro Nurul Azizah ketika dimintai konfirmasi beritabojonegoro.com (BBC) Minggu (04/12/2016) mengenai keluhan tersebut belum memberikan jawaban. (pin/moha)