Amiarlin, Kepala Desa Pekuwon
Berkomitmen Entaskan Perempuan dari Kemiskinan
Jumat, 16 Desember 2016 18:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Bojonegoro Kota - Setelah pelantikan kepala desa terpilih kemarin, beritabojonegoro.com (BBC) melakukan wawancara dengan salah satu kades terpilih, yakni Kades Desa Pekuwon Kecamatan Sumberrejo, Amiarlin. Ibu dari anggota Komisi C DPRD Bojonegoro Sally Atya Sasmi ini mengungapkan rasa bahagia diberi kesempatan mengemban amanah menjadi kepala desa.
"Kami sangat bersyukur kepada Allah SWT dan rasa terima kasih sebesar - besar kepada masyarakat Desa Pekuwon yang kembali memberikan kepercayaan dan dukungan kepada saya untuk kembali memimpin," ujar Amiarlin kepada BBC.
Pada kesempatan itu, Amiarlin berkomitmen untuk terus berbenah dan memajukan kesejahteraan masyarakat Pekuwon. Menurutnya memajukan desa tentunya tidak bisa serta merta dilakukan dalam waktu singkat. Pada kepemimpinannya di periode sebelumnya, program-program unggulan seperti pembangunan infrastruktur pedesaan dan program pemberdayaan masyarakat khususnya perempuan telah digalakkan.
"Permasalahan pelik yang belum selesai adalah kemiskinan di pedesaan. Khususnya pada kaum perempuan," ungkapnya.
Hal itulah yang menjadi agenda penting bagi dirinya sebagai pemimpin yang juga representasi kaum perempuan. Selain itu, semangat reformasi organisasi dan manajemen yang lebih baik tertib administrasi dan transparan juga penting, dengan melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam membangun desa.
"Misalnya melalui musyawarah rencana pembangunan desa (Musrenbang)," tukasnya.
Melalui musrenbang ini, lanjut Amiarlin adalah agenda penting yang setiap elemen masyarakat representatif dari kelompok dan tokoh masyarakat harus terlibat supaya bersama-sama merencanakan prioritas pembangunan, jadi masyarakat jangan lagi apatis dan menganggap musrenbang hanya menjadi kewajiban kepala desa dan perangkat, tetapi harus dibahas bersama.
"Yang kedua melalui web desa. Sebab sekarang semua desa sudah diharuskan memiliki web desa," katanya.
Dengan web desa, menjadi wadah urun rembug dan mengakses informasi dengan cepat, ini secara khusus menyasar segmen pengguna teknologi seperti pemuda. (ver/moha)