Saat Potret itu Terus Berubah
Sabtu, 19 September 2015 18:00 WIBOleh Kang Yoto
Oleh Kang Yoto
Sungai Bengawan Solo
Cermin diri dan wargaku
Tak perlu pergi ke berbagai pelosok pedesaan untuk memahami siapa kami
Cukuplah pergi ke Bengawan Solo di Bojonegoro
Dulu :
tak ada bibir menganga
Kedalaman ekstrem hanya ada di tikungan
Beberapa tahun terakhir
Ada banyak luka di sepanjang tubuhnya
Luka lantaran mesin penyedot terus menghajarnya
Anak-anak yang biasa berenang entah pergi ke mana
Birunya air hanya sesekali datang
Padahal, bengawan bukan muara segala limbah
Bukan sajian yang siap dimangsa
Kini :
Mulai banyak terdengar nyanyian khayalan indah tentangmu
Bukan hanya dalam puisi, tapi juga dalam gerak dan tari
Batas sungai bukan hanya tanggul di kanan kiri, tapi meluas hingga atas gunung
Orang bahkan tidak hanya ingin memotret tapi menyajikan film tentangmu
Tak ada yang tiba-tiba
Kerusakan adalah buah panjang
Perbaikan adalah usaha roso, cipto, karso dan karyo yang terus menerus
Tebaran berkahmu buat petani dan sapaan manismu buat anak-anakku adalah caramu menjawab sapaan arif warga negeriku
Selamat mengikuti Festival Bengawan Bojonegoro!
Ayo ikut Lomba renang, nangkap bebek, menyaksikan parade perahu hias, atau buatlah puisi dan lagu
Esuk kita berbahagia dan menyanyangi bengawan solo di Bojonegoro
Agar gambar elok dan menawannya semakin nyata!
Bojonegoro, 19 September 2015
Kang Yoto