Siti Hidayah, Perempuan Inspiratif dari Bojonegoro
Olah Limbah Plastik dan Kertas Jadi Rupiah
Sabtu, 03 Oktober 2015 15:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Kota - Di Bojonegoro ini ada satu tokoh perempuan inspiratif yang karyanya terpajang di Galery Smesco milik Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia. Perempuan ini bergiat pada pengolahan limbah plastik dan kertas.
Dia merubah barang-barang bekas menjadi karya kerajinan yang bernilai tinggi. Daur ulang kantong kresek miliknya mewakili 10 produk terpilih se-Jawa Timur. Dia adalah Siti Hidayah, dari Kelurahan Ledok Wetan.
Perempuan yang lahir 36 tahun silam, tepatnya 1 Juli 1979, itu menggeluti dunia kerajinan tangan sejak 2007. Dimulai dari flanel hingga saat ini fokus ke pemanfaatan limbah plastik dan kertas koran dijadikan vas berikut bunganya.
"Sejak dulu saya memang suka menggambar. Dari gambar itu lalu saya coba mengotak-atik barang bekas plastik dan kertas sesuai pola yang saya gambar," katanya saat ditemui beritabojonegoro.com, Jumat (02/10).
Setelah menikah dan menjadi ibu rumah tangga, imbuhnya, dirinya mencoba mencari kegiatan yang tidak jauh dari rumah dan bisa dilakukan sambil mendidik anak. Selain itu juga tidak perlu modal besar. Lalu, dia pun belajar secara otodidak menyulam, menjahit dan mengombinasikan jenis kain berbagai warna.
"Ya, ketemulah hasil kerajinan tangan berbahan kain flanel itu. Dulunya saya ndak kepikir bikin kerajinan untuk menghasilkan uang. Pokoknya bikin saja. Eh, alhamdulillah ternyata kok ada yang minat dan beli," ungkap Hidayah dengan nada bersyukur.
Usaha kerajinan itu pun berkembang. Tidak puas dengan kreasi berbahan flanel, Hidayah yang gemar gotak-atik sesuatu itu mencoba kreasi dengan bahan lain. Pilihannya pun jatuh pada pemanfaatan limbah plastik dan kertas koran bekas.
"Saya berpikir bagaimana mengolah barang bekas itu jadi lebih bernilai. Dari limbah plastik saya buat menjadi kelopak bunga, kemudian kertas korannya menjadi vas," tuturnya.
Hidayah ternyata juga peduli pada kondisi sekitar. Buktinya, dia menularkan ilmu dan keahliannya kepada ibu-ibu tetangga. Hasilnya, ibu-ibu itu pun sudah mampu berkarya dan menambah pemasukan keluarga.
Atas keterampilan dan kepedulian itu, pada 2010 Hidayah meraih Juara II "Pemuda Pelopor" Bidang Kewirausahaan Tingkat Nasional yang diselenggarakan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.
Prestasi lainnya, Juara II “UKM Berprestasi Parasamya Kertanugraha” Kategori Wirausaha Perempuan Tingkat Jawa Timur tahun 2010. Serta, Juara I “Bojonegoro Women in Management” tahun 2010 oleh ExxonMobile Cepu Ltd dan YILB Jakarta.
Saat ini Hidayah mempekerjakan tujuh ibu rumah tangga dalam usaha kerajinannya. Dia juga sering mengadakan pelatihan ke beberapa desa bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, dan Pendidikan Non Formal Informal, juga dengan komunitas Sahabat Inspirasi.
Ibu dari Zahida dan Zahira ini memang senang dengan kegiatan sosial, menularkan ilmu dan berbagi apa yang dimiliki terutama kepada mereka yang membutuhkan. Setiap sore hingga malam, di rumahnya selalu ramai. Mulai dari pengajian, hingga pembelajaran Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat.
"Peserta pelatihan yang hasil kerajinannya bagus, nanti saya bantu memasarkannya," katanya. (ver/tap)
*) Foto siti hidayah dan karyanya