Ekonomi Kreatif dan UMKM
Berkah Ramadan, Penjualan Kopiah Daun Pandan asal Kedungadem, Bojonegoro, Meningkat
Sabtu, 17 April 2021 20:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Bulan Suci Ramadan tahun ini, membawa berkah bagi perajin peci atau kopiah berbahan dasar anyaman daun pandan di Desa Tondomulo, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Pasalnya, sejak beberapa hari menjelang bulan Ramadan hingga hari keempat puasa, pesanan kopiah anyaman daun pandan tersebut terus meningkat, bahkan sempat kewalahan memenuhi pesanan karena keterbatasan jumlah produksi.
Salah satu perajin kopiah anyaman daun pandan di Desa Tondomulo, Kecamatan Kedungadem, Parno Abdul Gofar (50) ditemui awak media ini di rumahnya Sabtu (17/04/2021) menjelaskan bahwa kalau sebelumnya dirinya harus memasarkan kopiah hasil produksinya, namun sejak awal bulan ini dirinya justru kewalahan memenuhi pesanan.
"Alhamdulillah laku keras. Kami tidak perlu menjual ke mana-mana tapi pembeli yang datang atau pesan lewat telepon," kata Parno Abdul Gofar.
Parno mengatakan awal mula dirinya bisa membuat kerajinan anyaman daun pandan karena diajari oleh Kepala Desa Tondomulo, Kecamatan Kedungadem. Tidak hanya dirinya, sejumlah warga di desanya juga mendapat binaan dari Kepala Desa Tondomulo untuk memproduksi berbagai macam kerajinan anyaman daun pandan, seperti sajadah, tas, dompet, blangkon, topi, dan souvenir lainya. Sementara dirinya bersama seorang temannya memilih memproduksi peci atau kopiah.
"Ini pas momen Bulan Suci Ramadan permintaan kopiah meningkat," tutur Parno.
Salah satu perajin kopiah anyaman daun pandan di Desa Tondomulo, Kecamatan Kedungadem, Parno Abdul Gofar, saat ditemui awak media ini di rumahnya Sabtu (17/04/2021). (foto: dan/beritabojonegoro)
Dirinya mengaku dalam sehari bisa membuat 3 sampai 4 kopiah atau sebulan bisa meproduksi 100 kopiah. Untuk harga jualnya berkisar antara Rp 35 ribu hingga Rp 65 ribu, tergantung besar kecilnya ukuran dan motifnya.
"Untuk ukuran anak-anak biasanya kita jual dengan harga 35 ribu rupiah. Untuk orang dewasa antara 50 ribu hingga 65 ribu rupiah," kata Parno.
Dalam memproduksi kopiah tersebut, dirinya tidak sendirian karena untuk bahan baku berupa anyaman daun pandan sudah ada yang membuat, yaitu ibu-ibu PKK Desa Tondomulo.
"Yang menyiapkan bahannya berupa anyaman daun pandan ibu-ibu PKK. Untuk proses pembuatan kopiah dari menggunting dan menjahit baru saya yang mengerjakan," kata Parno.
Sementara itu, Kepala Desa Tondomulo, Kecamatan Kedungadem, Yanto mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendukung dan selalu memberikan semangat pada warganya untuk memproduksi kerajinan anyaman daun pandan.
Menurutnya, kerajinan anyaman daun pandan di Kabupaten Bojonegoro yang masih bertahan hingga saat ini kemungkinan tinggal di Desa Tonomulo.
"Kami berharap nantinya kerajinan anyaman daun pandan ini menjadi ikon Desa Tondomulo," kata Yanto.
Pihaknya juga sedang merintis agar kerajianan anyaman daun pandan di Desa Tondomulo dapat menjadi salah satu objek wisata edukasi di Kabupaen Bojonegoro.
"Semoga nantinya Desa Tondomulo bisa menjadi desa wisata edukasi kerajinan anyaman daun pandan, sehingga nantinya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat di sini." kata Yanto.
Bagi para pembaca atau masyarakat yang ingin memesan kopiah atau kerajinan anyaman daun pandan, bisa mebhubungi nomor Kepala Desa Tondomulo, Kedamatan Kedungadem, di nomor +62 813-3277-4773