News Ticker
  • Stok Pupuk Masih Mencukupi, Tak Ada Kelangkaan Pupuk di Wilayah Sumberrejo, Bojonegoro
  • Pemkab Bojonegoro Luncurkan Gerakan Konversi Energi Pompa Air dari Diesel ke Listrik
  • Polisi Bojonegoro Tangkap 4 Pengedar Uang Palsu
  • HUT RSUD dr Soetijono Blora, Momentum Wujudkan Pelayanan Kesehatan Untuk Masyarakat
  • Bupati Kukuhan Duta Genre Blora, Upaya Bangun Generasi Muda Berkualitas
  • 295 Desa dan Kelurahan di Blora Segera Bentuk Koperasi Merah Putih
  • Pemkab Blora Tebar 32 Ribu Ekor Benih Ikan di 8 Waduk
  • Bupati Buka Ajang Talenta Siswa SD-SMP, Wujudkan Generasi Bojonegoro Unggul dan Berdaya Saing
  • Lampauai Target Luas Tambah Tanam, Blora Siap Jadi Lumbung Pangan Nasional
  • Bupati Bojonegoro Hadiri Acara ‘Medhayoh’ di Kecamatan Ngraho
  • Kebakaran Rumah di Sukosewu, Bojonegoro , Kerugian Capai Rp 200 Juta
  • Bersama EMCL, Bupati Bojonegoro Luncurkan Program Gayatri
  • PEPC Berkomitmen terhadap Transparansi dan Kepatuhan dalam Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa
  • Sejumlah Kontraktor Lokal di Bojonegoro Gelar Demo di Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru
  • Tabrakan Truk dan Motor di Sugihwaras, Bojonegoro, Pengendara Motor Meninggal Dunia
  • Bupati Bojonegoro Ajak Jajarannya Tingkatkan Pengabdian dan Berikan Perlindungan pada Masyarakat
  • Hendak Memupuk Padi, Petani di Sumberrejo, Bojonegoro Meninggal Dunia di Sawah
  • Anggota DPRD Bojonegoro Fraksi PKB, Dyah Ratna Dewi, Meninggal Dunia di Rumah Sakit
  • Ribuan Pelari Ramaikan Event BIMA Cepu Run 25 di Blora
  • Tenggelam di Embung, Seorang Nenek di Sugihwaras, Bojonegoro Ditemukan Meninggal
  • Asosiasi Kontraktor Siap Sukseskan Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro
  • Menteri ATR/BPN Ajak Kepala Daerah Se-Jateng Kolaborasi Selesaikan Sertifikasi Tanah dan RDTR
  • Ketua TP PKK Bojonegoro Harap Perempuan Aktif dalam Penanggulangan Kemiskinan
  • Bupati Harap Seluruh OPD Laksanakan Langkah-langkah Pencegahan Banjir di Bojonegoro
Kepramukaan Sebagai Pelopor Ketrampilan Abad 21

Kepramukaan Sebagai Pelopor Ketrampilan Abad 21

*Oleh  Aning Wulandari

“Kami pramuka Indonesia, manusia Pancasila. Satyaku kudarmakan. Darmaku kubaktikan. Agar jaya Indonesia, Indonesia. Tanah airku, kami jadi pandumu”

 

KALIMAT-KALIMAT di atas merupakan lirik lagu hymne pramuka, yang selalu dinyanyikan pada setiap kegiatan kepramukaan dan merupakan lagu kebanggaan pramuka. Ada banyak makna yang terkandung dalam lirik lagu hymne pramuka, diantaranya adalah Trisatya sebagai janji kesetiaan pramuka, Dasadarma pramuka atau sepuluh kebajikan sebagai pedoman pramuka dalam bertingkah laku dan jiwa nasionalisme pramuka Indonesia.

Dalam perkembangannya, pelaksanaaan kurikulum 2013 menjadikan pendidikan kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib yang harus dilaksanakan oleh semua jenjang pendidikan, mulai dari SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK. Hal ini menjadi angin segar bagi eksistensi gerakan pramuka di Indonesia, mengingat bahwa pendidikan kepramukaan merupakan bentuk nyata pendidikan karakter pada peserta didik. Apalagi akhir-akhir ini muncul istilah penguatan pendidikan karakter (PPK) dan ketrampilan abad 21 sebagai bagian dari revisi kurikulum 2013. Pendidikan kepramukaan di sekolah atau madrasah menjadi wujud nyata pelaksanaan PPK menuju ketrampilan abad 21.

Kurikulum 2013 revisi 2017 mengharuskan para guru mengintegrasikan penguatan pendidikan karakter (PPK) dalam penyusunan perangkat pembelajaran maupun pelaksanaan pembelajaran, baik di dalam maupun di luar kelas. Penguatan pendidikan karakter perlu dilaksanakan oleh semua guru, karena selain diatur oleh undang-undang, PPK merupakan agenda nawacita ke-8, yaitu penguatan revolusi karakter bangsa melalui budi pekerti dan pembangunan karakter peserta didik sebagai bagian dari revolusi mental. PPK mendesak untuk segera dilaksanakan mengingat kondisi terkini, semakin banyak perilaku kekerasan, tindak kriminal, penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba), yang melibatkan orang dewasa maupun anak-anak. Sungguh kondisi yang memerlukan perhatian dari semua pihak, terutama orang tua dan guru, agar para peserta didik terhindar dari segala bentuk penyimpangan perilaku akibat kurangnya penguatan pendidikan karakter pada anak.

Filosofi pendidikan karakter Ki Hajar Dewantara adalah etika (olah hati), literasi (olah pikir), estetika (olah karsa) dan kinestetik (olah raga). Filosofi ini dijabarkan ke dalam 18 nilai-nilai karakter yang kemudian mengkristal menjadi 5 (lima) karakter utama,  yaitu, religius, nasionalisme, gotong royong, mandiri dan integritas. Kelima karakter utama inilah yang harus terintegrasikan dalam proses pembelajaran di sekolah atau madrasah.

Dalam melaksanakan PPK, seorang guru harus mampu mengolah situasi agar siswa memiliki ketrampilan abad 21 yang dikenal dengan istilah 4C, yaitu, critical thinking and problem solving (berpikir kritis dan menyelesaikan masalah), communication skills (kemampuan berkomunikasi), creativity and innovation (kreatifitas dan inovasi) dan collaboration (kemampuan bekerja sama).

Bagaimana pendidikan kepramukaan dapat dimaknai sebagai pelopor ketrampilan abad 21?

Sebelum ada pembahasan lanjut, agar tidak terjadi kerancuan istilah, perlu dipahami bersama-sama perbedaan makna dari kata “pramuka”, “kepramukaan” dan “gerakan pramuka”.

Pramuka adalah peserta didik yang mengikuti pendidikan kepramukaan. Kepramukaan adalah proses pendidikan dengan prinsip dasar dan metode kepramukaan. Sedangkan gerakan pramuka adalah organisasi yang mengelola pendidikan kepramukaan agar berjalan sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Dalam pendidikan kepramukaan, peserta didik mendapatkan pendidikan dan pelatihan berbasis pengalaman dan permainan yang menggunakan metode kepramukaan dalam upaya penanaman nilai-nilai karakter spiritual, sosial, intelektual, fisik dan mental. Sebagaimana kita ketahui bahwa tahun 2017 usia pramuka Indonesia mencapai 56 tahun. Ini berarti sejak 56 tahun yang lalu  gerakan pramuka Indonesia sudah menanamkan ketrampilan abad 21 yang dicetuskan pada tahun 2017 ini.

Pembahasan tentang ketrampilan abad 21 akan diawali dengan ketrampilan Collaborative (kolaboratif). Kolaboratif atau berkelompok merupakan ciri utama dalam pendidikan kepramukaan karena sistem berkelompok merupakan salah satu pilar dalam metode kepramukaan. Gerakan pramuka Indonesia telah mengatur sistem kelompok dalam metode kepramukaan, yaitu, barung untuk siaga, regu untuk penggalang, sangga untuk penegak dan reka untuk pandega.

Dalam setiap kegiatan kepramukaan, seperti LT, jambore, persami, raimuna, peserta selalu dalam bentuk kelompok. Pembina pramuka menempa anggota pramuka dalam kelompok, dengan harapan masing-masing anggota pramuka akan menjadi pribadi yang kuat setelah melalui berbagai perdebatan, perbedaan pendapat dan kerjasama. Dalam kelompok, pramuka membentuk jiwa kepemimpinan, kesetiakawanan, toleransi, empati dan gotong royong. Dengan demikian, ketrampilan abad 21 berupa Collaborative, bahkan sudah dipelopori gerakan pramuka sejak 56 tahun yang lalu.

Communication skills (ketrampilan berkomunikasi) merupakan ketrampilan abad 21 berikutnya. Dalam kepramukaan, ketrampilan komunikasi satu paket dengan kolaborasi/berkelompok. Segala permasalahan, perbedaan pendapat dan penyelesaian masalah, selalu harus dapat diatasi oleh anggota pramuka dengan komunikasi yang efektif. Dengan komunikasi, antar anggota pramuka akan berlatih menyampaikan pendapat atau gagasannya dengan menggunakan bahasa komunikasi yang baik dan benar. Selain itu, dalam mempresentasikan hasil kegiatan atau lomba, pramuka harus mempunyai ketrampilan komunikasi.

Komunikasi dalam pramuka bukan hanya bahasa verbal saja, namun bahasa tubuh, etika dan sopan santun menjadi bagian tak terpisahkan dalam ketrampilan komunikasi. Peserta didik yang aktif dalam pramuka akan mempunyai ketrampilan komunikasi yang lebih baik sehingga mampu berhadapan dengan pihak lain di luar pramuka. Ketampilan komunikasi dalam pramuka yang telah dilaksanakan sejak puluhan tahun silam menunjukkan bahwa kepramukaan merupakan pelopor ketrampilan abad 21.

Ketrampilan abad 21 berikutnya adalah Creativity and Innovation (kreatifitas dan inovasi). Pramuka merupakan pelopor kreatifitas dan inovasi dalam bertahan hidup di alam. Banyak kreatifitas dan inovasi yang dilakukan oleh pramuka. Misalnya, hanya dengan tali dan tongkat, pramuka harus mampu membuat tiang bendera, tandu, jembatan, dan sebagainya. Dalam latihan kepramukaan, berbagai macam tepuk, yel-yel dan permainan atau games diciptakan oleh pramuka.

Berbagai lomba dalam pramuka selalu menghasilkan inovasi sebagai bentuk kreatifitas pramuka. Hal ini menunjukkan bahwa ketrampilan abad 21, creativity and innovation telah dipelopori oleh gerakan pramuka Indonesia.

Berpikir kritis dan penyelesaian masalah (critical thinking and problem solving) merupakan ketrampilan abad 21 yang terakhir. Dalam setiap kegiatan kepramukaan, pramuka selalu dituntut untuk berpikir kritis dan mampu menyelesaikan masalah, baik secara individu maupun secara berkelompok. Dalam latihan rutin, pramuka juga dituntut untuk berpikir kritis dan mampu mencari alternatif pemecahan masalah terhadap fenomena-fenomena yang sedang terjadi dalam masyarakat.

Wujud nyata berpikir kritis dan menyelsaikan masalah adalah saat kegiatan penjelajahan. Berbagai petunjuk ditulis dengan menggunakan berbagai sandi, seperti sandi rumput, sandi morse dan sebagainya. Anggota pramuka harus berpikir kritis agar dapat menjawab tantangan atau permasalahan yang diberikan pembina pramuka. Dengan demikian, pramuka sudah mempelopori berpikir kritis dan menyelesaikan masalah.

Berdasarkan uraian di atas, sangat jelas bahwa kepramukaan telah mempelopori pelaksanaan ketrampilan abad 21. Jika usia pramuka sudah lebih dari setengah abad, maka ketrampilan abad 21 sebagai salah satu tujuan pembelajaran kurikuum 2013 revisi 2017 bukanlah suatu hal yang sulit dicapai.

Selamat hari pramuka ke-56. Salam pramuka!!! (*/imm)

*) Penulis adalah Pengawas Madrasah Kemenag sekaligus Pegiat Pramuka Bojonegoro

Iklan Pengurusan Legalitas
Berita Terkait

Videotorial

Peringatan Hari Menanam Pohon di Embung Babo, Desa Sidobandung, Bojonegoro

Berita Video

Peringatan Hari Menanam Pohon di Embung Babo, Desa Sidobandung, Bojonegoro

Bojonegoro - Dalam rangka peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten ...

Berita Video

Proses Evakuasi Orang Tercebur di Dalam Sumur di Ngraho, Bojonegoro

Berita Video

Proses Evakuasi Orang Tercebur di Dalam Sumur di Ngraho, Bojonegoro

Bojonegoro - Seorang laki-laki berinisial SNJ bin SPR (51) warga Dusun Tukbetung, Desa Nganti RT 047 RW 013, Kecamatan Ngraho, ...

Teras

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

Menyoroti Konsep Penanggulangan Bencana di Bojonegoro

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

"Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana, Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. ...

Opini

Program ‘Bojonegoro Klunting’, Sesat Pikir Tata Kelola APBD

Opini

Program ‘Bojonegoro Klunting’, Sesat Pikir Tata Kelola APBD

Bojonegoro - Jika hari ini ada beberapa kelompok menggiring opini bahwa dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bojonegoro ...

Quote

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Saat datangnya Hari Raya Idulfitri, sering kita liha atau dengar ucapan: "Mohon Maaf Lahir dan Batin, seolah-olah saat IdulfFitri hanya ...

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Bojonegoro - Salah satu putra terbaik asal Bojonegoro, Prof Dr Pratikno MSoc Sc, pada Minggu malam (20/10/2024) kembali dipilih menjadi ...

Infotorial

Pertamina EP Cepu Dorong Keberlanjutan Hutan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Agrosilvopastura

Pertamina EP Cepu Dorong Keberlanjutan Hutan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Agrosilvopastura

Bojonegoro - Pertamina EP Cepu (PEPC) melalui Program Biru Langit Jambaran Tiung Biru meluncurkan inisiatif agrosilvopastura yang mengintegrasikan pengelolaan kehutanan, ...

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Blora - Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD dan warga sekitar terus melakukan pencarian terhadap serpihan pesawat tempur T-50i Golden ...

Religi

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Judul itu menjadi tema pembekalan sekaligus pengajian Rabu pagi (24/01/2024) di Masjid Nabawi al Munawaroh, Madinah, kepada jemaah umrah dari ...

Wisata

Wisata Alam Gua Terawang Ecopark Blora Kini Semakin Menarik

Wisata

Wisata Alam Gua Terawang Ecopark Blora Kini Semakin Menarik

Blora - Objek wisata Gua Terawang Ecopark, di Desa Kedungwungu, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah menjadi salah satu destinasi ...

Hiburan

Blora Social Media bakal Gelar Festival 'Thethek' untuk Kedua Kalinya

Blora Social Media bakal Gelar Festival 'Thethek' untuk Kedua Kalinya

Blora - Komunitas Blora Social Media (Blosmed) akan menggelar "Festival Thethek" untuk kedua kalinya. Jumat (28/03/2025) mendatang. Dengan mengambil tema ...

1745644508.8529 at start, 1745644509.1601 at end, 0.30717802047729 sec elapsed