Pohon-Pohon Palem di Jalan Ahmad Yani Terancam Mati
Rabu, 07 Oktober 2015 17:00 WIBOleh Vera Astanti
Vera Astanti
Kota – Musim kemarau panjang dibarengi kekeringan dan cuaca yang panas membuat pohon-pohon palem di sepanjang Jalan Ahmad Yani, Kota Bojonegoro, daunnya layu dan mengering. Banyak pula pucuk-pucuk pohon palem muda itu yang rusak dan mati.
Pohon palem yang menjulang tinggi itu banyak ditanam di sisi kiri dan kanan jalan Ahmad Yani. Banyak pohon palem yang setinggi sekitar 5-7 meter. Namun, banyak pula pohon palem yang baru ditanam dan tingginya sekitar 2-3 meter. Pohon palem yang ditanam sejak masuk Kota Bojonegoro itu memperindah Kota Bojonegoro. Apalagi, kalau di malam hari juga dipasangi lampu hias sehingga memperindah suasana dan romantisme di Kota Bojonegoro.
Namun sayang, pohon palem itu kini banyak yang rusak dan terancam mati. Selain itu, taman bunga di sepanjang Jalan Ahmad Yani itu juga terlihat banyak yang layu dan mengering. Petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Bojonegoro selalu menyirami dan merawat taman bunga dan juga pohon palem itu. Akan tetapi, karena cuaca yang terlalu panas membuat pohon palem dan taman bunga itu layu dan mengering. Bila tidak mendapatkan perawatan ekstra, puluhan pohon palem yang berumur muda itu terancam mati.
Pohon palem juga banyak ditanam di sepanjang Jalan Veteran, Kota Bojonegoro. Pohon palem di situ juga banyak yang mengering dan terancam mati. Kemudian, di Jalan Veteran juga terdapat sentra penjualan bunga dan pepohonan yang dijadikan taman kota.
Menurut Muhidin, 36, warga Desa Wedi, Kecamatan Kapas, pohon-pohon palem di sepanjang Jalan Ahmad Yani itu memang terlihat daunnya banyak yang mengering. Pucuk-pucuknya banyak yang rusak dan layu. “Bisa jadi pohon palem itu mati dan roboh kalau kondisinya terus rusak seperti itu,” ujarnya pada BBC, sebutan BeritaBojonegoro.com, saat berkendara melintasi Jalan Ahmad Yani, Rabu (07/10)
Ia menuturkan, taman bunga dan pepohonan di wilayah Kota Bojonegoro memang saat ini sangat bagus bila dibandingkan dengan sebelumnya. Banyak taman yang dibangun seperti taman di dekat pintu masuk Jalan Monginsidi, taman di Alun-Alun Bojonegoro, taman di bundaran Jetak, dan Taman Rajekwesi yang ingin dibangun seperti Taman Bungkul di Surabaya.
“Sebagai warga Bojonegoro, saya bangga mempunyai banyak taman itu. Tetapi, taman itu harus dirawat dan dijaga dengan baik,” ucapnya.
Sementara itu menurut Kepala Dinas Pertamanan dan Perkebunan (DKP) Kabupaten Bojonegoro, Nurul Azizah, pihaknya ingin membangun banyak taman bunga di Kota Bojonegoro terutama bunga bougenvil karena dianggap lebih tahan terhadap perubahan cuaca. Namun, kata dia, diakuinya perawatan taman seperti halnya taman bunga dan pohon-pohonan itu juga tidak mudah.
“Perawatan taman dan pohon-pohon itu perlu terus menerus dilakukan. Kami berharap, masyarakat juga ikut merawat dan menjaga keberadaan taman itu,” tandasnya. (ver/kik)