Dinkes Bojonegoro Masih Tunggu Instruksi Provinsi Terkait Kawasaki
Selasa, 06 Maret 2018 08:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Bojonegoro - Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro belum melakukan langkah apapun untuk merespons Kawasaki, penyakit langka yang akhir-akhir ini jadi perbincangan di dunia kesehatan. Dinkes Bojonegoro masih menunggu petunjuk dari dinas tingkat provinsi.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinkes Totok Ismanto, pada Senin (05/03/2018) siang mengatakan, meskipun di Bojonegoro belum ditemukan korban penyakit Kawasaki itu bukan berarti aman. Penyakit yang bisa mengancam nyawa anak tersebut perlu mendapat perhatian. Saat ini di Jawa Timur baru Surabaya yang ada kasus.
Karena penyakit ini terhitung baru dan langka, sebab itu pula Dinkes tak ingin sembrono. Lagipula belum ada kajian pasti mengenai penyakit ini dan belum ditemukan pula obatnya. Yang bisa dilakukan hanya menunggu instruksi dari Dinkes Provinsi.
"Saat ini Bojonegoro belum ada kasus baru, namun untuk antisipasi pencegahan penyakit kawasaki, hingga saat ini masih menunggu instruksi dari dinas kesehatan provinsi," ungkap Totok.
Gejala Kawasaki, kata Totok, mirip demam berdarah, yakni berupa demam akut menyebabkan vaskulitis sistematik luas. Yakni demam tinggi selama beberapa hari atau bahkan mingguan, ruam/bercak merah pada kulit, serta pembengkakan tangan dan kaki. Terkadang juga disertai dengan mata merah, iritasi dan peradangan selaput lendir mulut, bibir dan tenggorokan serta pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
Penyakit ini dapat dikenali dari cidera pembuluh darah kecil dan sedang. Penyakit ini dikenal juga sebagai sindrom limfonodus Mukokutaneus.
Kawasaki menyerang banyak sistem tubuh dan dapat menimbulkan konsekuensi kardiovaskular yang mengancam hidup. Sebabnya tak lain adalah virus atau bakteri. Spesifiknya hingga saat ini masih belum diketahui.
“Yang sudah-sudah penderita Kawasaki ini diperkirakan 80 persen di antaranya adalah anak berusia 4 tahun. Penyakit kawasaki mulai berkembang cepat di musim dingin awal musim panas,” katanya. (mol/mir)