Kejujuran
Selasa, 29 Mei 2018 09:00 WIBOleh Dr Hj Sri Minarti, M.Pd.I
Oleh Dr Hj Sri Minarti, M.Pd.I
Kejujuran dapat diartikan perkataan, perbuatan atau menyampaikan informasi seperti apa adanya (yang terjadi).
Kejujuran adalah kebenaran dan merupakan sifat mulya orang yang beriman. Kejujuran bersumber dari hati, bukan nafsu dan pikiran. Kejujuran mudah diucapkan tapi sangat sulit dilakukan.
Kejujuran pada umumanya terbagi atas lima hal :
Jujur pada hati atau niat awal dari semua kegiatan yang dijalankan, sudahkah kita jujur bahwa segala sesuatu bertujuan dalam rangka beribadah kepada-Nya?. Tidak ada tendensi lain?.
Yang tahu jawabnya hanya diri sendiri dan Sang Maha Agung karena niat letaknya di hati, tidak dapat terdeteksi oleh indera manusiawi.
Jujur pada perkataan, bahwa apa yang disampaikan merupakan informasi kebenaran apa adanya, tidak ditambah atau dikurangi.
Jujur pada perbuatan yaitu perilaku kebenaran merupakan cerminan keimanan, apa yang menjadi niat itulah yang terucap dan dilakukan.
Jujur pada janji yang telah disepakati, sebagai komitmen berusaha menepati walaupun banyak rintangan yang menghadang.
Jujur pada kenyataan kehidupan, merupakan sikap, perilaku syukur dan sabar sebagai gaya hidup, serta tidak mengada-ada.
Kejujuran merupakan kebenaran yang akan membawa kedamaian serta kebahagiaan.
Kejujuran harus dilatih dan diupayakan untuk menjalin komunikasi yang manusiawi dan meminimalkan prasangka dengki iri hati.
Sesungguhnya puasa Ramadan 1439 Hijriyah ini sarana berlatih kejujuran yang sebenarnya.
Ya Allah, ampunilah kekhilafan kami, amiin.
Semoga bermanfaat.
Purwosari, 26 Mei 2018