Peristiwa Gantung Diri
Diduga Karena Depresi, Seorang Warga Ngasem Bojonegoro Akhiri Hidup dengan Gantung Diri
Senin, 02 Juli 2018 12:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro (Ngasem) - Seorang laki-laki bernama Saidjan (60) warga Dusun Blimbing Desa Trenggulunan RT 008 RW 002 Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro, pada Senin (02/07/2018) sekira pukul 05.30 WIB pagi tadi, ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri.
Korban pertama kali ditemukan oleh keponakannya yang bernama Didik Susilo, tergantung di usuk atau kerangka atap rumah milik korban.
Diduga, motif korban hingga mengakhiri hidup dengan cara gantung diri karena korban selama ini menderita penyakit kusta yang cukup parah dan tidak kunjung sembuh. Selain itu, diduga korban depresi karena ditinggal pergi istrinya serta karena faktor ekonomi yang sulit atau kekurangan.
Menurut keterangan Kapolsek Ngasem, AKP Dumas Barutu SH, sebagaimana dikutip dari keterangan saksi-saksi, bahwa pada Senin (02/07/2018) sekira pukul 05.30 WIB, keponakan korban, Didik Susilo, keluar dari rumah miliknya, yang lokasinya berada di belakang rumah korban. Saat itu saksi Didik Susilo hendak pergi ke sawah.
“Saat melewati pintu kamar korban yang posisinya berada di rumah bagian belakang, saksi melihat korban dalam keadaan tergantung di dalam kamar dan sudah dalam keadaan meninggal dunia.” jelas Kapolsek.
Melihat kejadian tersebut kemudian saksi segera memberitahu warga sekitar dan melaporkan kejadian kepada perangkat desa setempat, kemudian melapor ke Polsek Ngasem.
Mendapati laporan tersebut, Kapolsek bersama anggota dan petugas medis dari Puskesmas Ngasem, segera menuju lokasi kejadian, guna melakukan identifikasi dan olah TKP.
Dari hasil identifikasi, diketahui ciri-ciri mayat, jenis kelamin laki-laki, panjang mayat 163 sentimeter, kulit sawo matang, rambut lurus beruban, korban mengenakan kaos warna putih garis-garis baru-abu dan memakai celana pendek jeans warna biru.
“Korban gantung diri mengunakan tali plastik warna biru yang diikat pada usuk atau kerangka atap di dalam kamar rumah milik korban,” lanjut Kapolsek.
Sementara, berdasarkan hasil pemeriksaan peutgas medis dari Puskesmas Ngasem, terdapat bekas jeratan tali plasik memutar pada leher korban.
“Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban. Korban dipastikan meninggal dunia karena gantung diri.” jelas Kapolsek.
Sedangkan berdasarkan keterangan keluarganya dan warga sekitar, korban telah lama menderita penyakit kusta yang cukup parah dan telah dirawat jalan, namun penyakitnya tidak kunjung sembuh. Selain itu, diduga korban depresi karena ditinggal pergi oleh istri dan merasa kurang diperhatikan oleh keluarga serta karena faktor ekonomi yang sulit atau kekurangan.
“Motif korban gantung diri diduga karena depresi,” imbuh Kapolsek.
Atas kejadian tersebut, ahli waris korban menerima dengan ikhlas dan menganggap kejadian tersebut sebagai musibah sehingga tidak menghendaki dilakukan otopsi, karena tidak ada tanda-tanda kekerasan dan keluarga yakin korban benar-benar meninggal akibat gantung diri.
“Jenazah korban selanjutnya diserahkan kepada ahli-warisnya untuk dimakamkan.” pungkas AKP Dumas barutu. (red/imm)