Ibadah Haji 2020
Ditiadakan, 617 Jemaah Calon Haji asal Kabupaten Blora Gagal Berangkat
Rabu, 03 Juni 2020 15:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
Blora - Sebanyak 617 jemaah calon haji asal Kabupaten Blora batal berangkat ke tanah suci tahun ini setelah Kementerian Agama meniadakan ibadah haji tahun 2020 ini.
Kepala Seksi Urusan Haji dan Umrah Kantor Kementeria Agama (Kemenag) Kabupaten Blora, H Dwiyanto membenarkan hal tersebut setelah menerima keputusan Menteri Agama.
“Keputusan tersebut tertuang di dalam Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 494, tentang pembatalan keberangkatan jemaah haji pada penyelenggaraan jemaah haji tahun 2020,” kata Kasi Urusan Haji dan Umroh Kemenag Kabupaten Blora, Dwiyanto, Rabu (03/06/2020).
Menurut Dwiyanto, menteri agama sudah memberikan keterangan resmi tentang meniadakan pemberangkatan ibadah haji pada tahun ini.
“Jadi sudah resmi Indonesia tidak memberangkatkan haji pada tahun ini karena masih mewabahnya Covid-19, keputusan pak menteri ini sudah final,” ujarnya.
Kepala Seksi Urusan Haji dan Umrah Kantor Kementeria Agama (Kemenag) Kabupaten Blora, H Dwiyanto saat beri keterangan. Rabu (06/03/2020)
Dengan demikian, pihaknya juga telah menyampaikan menyikapi KMA ini pihaknya akan menindaklanjuti, akan membuat pemberitahuan secara resmi tertulis ditujukan kepada seluruh calon jemaah haji di Kabupten Blora.
“Saya akan segera memberitahukan KMA ini, secara resmi maupun melalui WA grup, kepada seluruh calon jemaah haji di Blora,” ucap Dwiyanto.
Menrutnya ada sekitar 617 jemaah calon haji yang sudah siap untuk menunaikan ibadah haji, mereka akan tergabung dalam kloter 92, 93 dan 94.
“Rencananya 617 calon jemaah haji itu, akan berangkat pada 25 Juli 2020 mendatang, namun karena ada KMA mereka batal berangkat tahun ini,” tuturnya mengimbuhkan.
Sementara salah satu calon jemaah haji, Adi Santoso, warga Kelurahan Tempelan Kecamatan Blora, mengaku agak kecewa. Namun karena memang kondisinya seperti ini dirinya ikhlas dan berlapang dada.
“Rencana saya berangkat dengan istri saya, Ika Wulan Prafitri, dan ibu saya Soetijam, namun karena sudah menjadi keputusan pemerintah, kami berlapang dada menerimanya, semoga ini menjadi yang terbaik bagi kami,” tutur Adi Santoso.
Dengan ditundanya pemberangkatan ibadah haji oleha Pemerintah Indonesia, lanjutnya, ia berharap dan berdoa untuk diberikan kesehatan kepada seluruh calon jemaah haji, agar bisa bersama -sama menunaikan ibadah haji tahun depan sesuai jadwal yang ditentukan pemerintah.
Pihaknya tidak menyalahkan Pemerintah Indonesia, karena Pemerintah sudah memenuhi kewajibanya, berusaha koordinasi dengan pemerintah Arab Saudi.
"Ini kan demi keselamatan dan kesehatan calon jemaah haji, sehingga pemerintah mengambil kebijakan membatalkan pemberangkatan ibadah haji tahun 2020 ini." katanya. (teg/imm)