Virus Corona
Update Corona Blora 5 Juni: OTG 137, ODP 25, PDP 6 Meninggal 15, Positif 30 Meninggal 3 Sembuh 5
Jumat, 05 Juni 2020 17:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
Blora - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora pada Jumat (05/06/2020) kembali menyampaikan update terbaru perkembangan pemantauan persebaran virus Corona (Covid-19) di Kabupaten Blora, yang disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Blora, HM Dasum SE MMA
Menurut HM Dasum bahwa hingga hari ini masih ada penambahan persebaran yang ditandi dengan naiknya jumlah pasien reaktif rapid test.
Lebih lanjut pihaknya terus menghibau agar masyarakat tetap waspada dan selalu mengutamakan protocol kesehatan.bahwa potensi penyebaran virus masih bisa terjadi jika seluruh komponen masyarakat belum bisa kompak melakukan pencegahan sesuai anjuran protokol kesehatan yang berulang kali disampaikan.
“Hingga hari ini, OTG ada 137 orang, ODP ada 25 orang, PDP 6 orang, dan rapid-test reaktif 128, sedangkan kasus positif jumlahnya sudah 30, 3 diantaranya meninggal dan 22 masih perawatan dan 5 sembuh. Sedangkan pemudik sudah 36.533 jiwa,” ucap HM Dasum. Jumat (05/06/2020)
Infografis peta persebaran warga yang mudik atau pulang kampung di Kabupaten Blora hingga Jumat (05/06/2020)
Dengan adanya data tersebut, maka dirinya menekankan bahwa seluruh masyarakat memiliki peran yang penting dalam pencegahan persebaran Covid-19.
“Masyarakat disini adalah sebagai subjek utama dalam upaya pencegahan dan deteksi dini dengan cara meningkatkan imunitas tubuh melalui gerakan hidup sehat. Meningkatkan gotong royong dan saling membantu seperti berbagi masker kepada masyarat, atau berbagi makanan kepada masyarakat yang kurang sejahtera agar imunitas nya membaik,” ujar HM Dasum
Pihaknya berterimakasih kepada seluruh stakeholder baik dari TNI, Polri, dan seluruh donatur yang terus bersama-sama melakukan upaya pencegahan dan penanganan dampak pandemi Covid-19 ini.
“Kami ucapkan terimakasih pada semua stakeholder, para medis dan semua yang telah berkontrbusi,” ujar dasum
HM Dasum mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kedisiplinan terhadap pelaksanaan protokol kesehatan guna mencegah potensi persebaran dan penularannya.
“Bapak Ibu semuanya, saudaraku dimanapun berada. Kita harus lebih meningkatkan kedisiplinan, baik disiplin diri sendiri, disiplin lingkungan dan semuanya untuk memperhatikan kesehatan. Karena jika tidak disiplin, akan sangat sulit memutus rantai persebarannya. Terapkan protokol kesehatan yang sering disampaikan di berbagai media,” tuturnya.
Dasum meminta agar masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan. Utamanya terhadap keberadaan OTG atau Orang Tanpa Gejala yang tidak menyadari bahwa dirinya membawa virus namun kondisi fisiknya sehat dan rentan menularkan ke orang lain. Pihaknya mengajak masyarakat agar bisa bergerak bersama Pemerintah untuk memutus rantai persebaran virus Corona dengan disiplin melaksanakan pola hidup sehat dan patuh pada protokol kesehatan. Seperti wajib pakai masker ketika keluar, tidak berkerumun, rajin cuci tangan pakai sabun.
Dasum mengatakan bahwa mulai hari ini seluruh ASN sudah masuk seperti biasa dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat sebagai awal penerapan normal baru di Kabupaten Blora.
“Semua ASN mulai masuk untuk kerja di kantor, sudah tidak ada lagi yang WFH (Work From Home).”ucap Dasum
Direktur RSUD dr R soeprapto cepu mengatakan mengatakan untuk jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Blora menjadi 30 kasus. Dengan rincian 22 dirawat, 3 meninggal, dan 5 sembuh.
“Jumlah pasien sembuh mulai bertambah semoga ini menjadi penyemangat yang pasien yang lain juga” harapnya
Diketahui bersama dalam beberapa hari terakhir angka kesembuhan di Blora ada kecenderungan terus naik yang mana saat ini sudah ada 5 pasien sembuh dan diperkiraan akan terus bertambah.
“Tetap semangat, mungkin semuanya capek, ada yang bosan. Mau tidak mau, siap tidak siap kita harus mau berubah. Kita tidak tahu sampaikan Covid-19 ini ada di sekitar kita. Kita harus tetap beraktifitas seperti biasa tanpa harus sakit sehingga harus mematuhi protokol kesehatan,” pungkasnya
Pihaknya berharap masyarakat terus meningkatkan kewaspadaannya, dengan mematuhi protokol kesehatan. Jangan sampai ada diskriminasi, apalagi terhadap pasien reaktif rapid-test, mereka belum tentu Covid-19, jangan dikucilkan, justru harus disupport agar imunitasnya baik. (teg/imm)