Lapas Bojonegoro Tingkatkan Kemandirian Warga Binaan dengan Ketrampilan Membatik
Selasa, 08 Desember 2020 19:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bojonegoro, terus berupaya tingkatkan ketrampilan dan kemandirian warga binaannya, salah satunya dengan memberikan pelatihan membatik.
Meski saat ini mereka sedang menjalani masa tahanan, para warga binaan tersebut diberikan kesempatan untuk berkreasi melalui batik, agar nantinya keahlian membatik yang didapat dari pelatihan tersebut bisa digunakan pada saat warga binaan tersebut keluar dari tahanan.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bojonegoro, Edy Saryanto Bc IP SPd MM, kepada awak media ini, Selasa (08/12/2020) mengungkapkan bahwa saat ini setidaknya ada 20 orang warga binaan yang mengikuti pelatihan membati.
"Kegiatan kemandirian warga binaan dengan membatik ini sudah ada sejak pendahulu saya dan saat ini saya tetap meneruskan apa yang dilakukan pendahulu saya." tutur Edy Saryanto.
Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bojonegoro, saat ikuti pelatihan membatik. Selasa (08/12/2020)
Edy menjelaskan bahwa untuk pelatihan tersbut, pihaknya bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Bojonegoro yang memiliki tenaga pengajar dan fasilitas yang lengkap untuk memberikan pelatihan membatik .
"Diharapkan nantinya warga binaan ini setelah ada keahlian seni membatik, nantinya ilmu yang didapatan dari pelatihan tersebut bisa digunakan pada saat warga binaan tersebut keluar dari tahanan." tutur Edy Saryanto.
Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bojonegoro, saat ikuti pelatihan membatik. Selasa (08/12/2020)
Edy mengungkapkan bahwa hasil karya batik warga binaan Lapas Bojonegoro ternyata banyak diminati oleh warga masyarakat.
Menurutnya, saat ini barik hasil karya warga binaan Lapas Bojonegoro tersebut banyak dipesan oleh instansi lain dalam bentuk kain untuk oleh-oleh, namun ada juga yang pesan dalam betuk sudah jadi baju batik.
"Salah satu motif yang paling diminati saat ini adalah motif khas Bojonegoro yaitu motif Thengul, motif Sekar Sapi Rinambat. Selain itu ada salah satu motif batik yang dipakai seluruh pegawai Lapas di Jawa timur yaitu motif Jatim Hebat." tutur Edy Saryanto.
Masih menurut Edy bahwa dalam sebulan, para warga binaan tersebut bisa menghasilkan kain batik sebanyak 100 lembar, sementara harganya per lembar batik berbagai motif tersebut dijual dengan harga Rp 150 ribu atau tergantung jumlah pesanan. Menurutnya, kalau jumlah pesanya banyak, harganya bisa turun hingga Rp 130 ribu.
"Kalau batik yang sudah jadi baju dijual dengan harga 200 ribu rupiah," tutur Edy Saryanto. (dan/imm)