Tren Sarapan Sehat Dorong Perubahan Pola Makan Masyarakat Jadi Lebih Sehat
Kamis, 13 November 2025 14:00 WIBOleh Tim Redaksi
Berita Bojonegoro - Sarapan dengan menu kukusan jadi tren di kalangan gen Z sebagaimana yang kerap ditemui di unggahan-unggahan media sosial.
Tren tersebut dinilai bagus menurut ahli gizi karena merupakan contoh gaya hidup sehat.
Spesialis gizi klinik dr Ardian Sandhi Pramesti, SpGK, mengatakan, menu sarapan berbasis rebusan atau kukusan bisa menjadi pilihan yang lebih sehat dibandingkan sarapan tradisional yang kerap melibatkan proses penggorengan atau penggunaan santan berlebih. Meski demikian, menurut dr Adrian, bukan berarti makanan seperti bubur ayam, lontong sayur, atau nasi uduk termasuk makanan yang 'jahat' atau tidak sehat sama sekali.
"Hidangan-hidangan tersebut justru memiliki nilai gizi dan cita rasa khas yang sudah menjadi bagian dari budaya kuliner Indonesia. Di dalamnya terdapat sumber energi dari nasi atau lontong, serta protein dari ayam dan berbagai topping pelengkap," katanya.
Ardian menjelaskan, bagi yang sedang menjaga berat badan, mengalami defisit kalori, atau memiliki diabetes serta kadar kolesterol tinggi, sebaiknya memang mengurangi asupan makanan tinggi lemak dan memilih menu rebusan atau kukusan sebagai alternatif. Jenis makanan ini umumnya lebih rendah kalori, rendah lemak jenuh, dan mampu mempertahankan nutrisi alami dari bahan makanan.
Tren sarapan dengan menu kukusan di kalangan gen z ini ternyata juga mendapat tanggapan dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Menurut Budi, tren ini dapat mendorong perubahan kebiasaan jajan dari yang sebelumnya didominasi junk food dan camilan tinggi gula, garam, dan lemak (GGL), menjadi konsumsi makanan utuh (real food) yang lebih bergizi.
"Iya lumayan itu banyak di TikTok saya lihat jutaan yang viral, saya senang. Lebih banyak makan-makanan sehat, sarapan sehat," kata Menkes Budi Gunawan, Kamis (12/11/2025).(red/toh)



































.md.jpg)






