Pilkada Blora 2020
3 Calon Bupati yang Berkontestasi dalam Pilkada Blora, Nyoblos di TPS Bereng Keluarga
Rabu, 09 Desember 2020 13:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
Blora - Calon Bupati Blora yang berkontestasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020, pada Rabu (09/12/2020) pagi, telah menggunakan hak pilihnya di masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS) tempat para calon tersebut terdaftar.
Ketiga calon Bupati tersebut datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya, dengan didampingi keluarga masing-masing.
Sebagaimana diketahui, dalam Pilkada 2020 Kabupaten Blora, diikuti oleh 3 pasangan calon bupati dan wakil bupati. Ketiga pasangan calon tersebut adalah: Pasangan Calon Nomor Urut 1, yakni Dra Dwi Astutiningsih - Riza Yudha Prasetia SHut, yang didukung Partai Demokrat, Golkar dan Partai Hanura, yang memiliki 10 kursi DPRD; Pasangan Calon Nomor Urut 2, yakni H Arief Rohman MSi - Tri Yuli Setyowati ST MM, yang didukung PKB, PDIP, PKS, dan Perindo, yang memiliki 21 kursi DPRD; dan Panangan Calon Nomor Urut 3, yakni Dra Hj Umi Kulsum - Agus Sugiyanto SE,yang didukung Partai Nasdem, Gerindra, dan PPP yang memiliki 14 kursi DPRD.
Dari pantauan awak media ini di lapangan, Calon Bupati Blora Nomor Urut 1, Dra Dwi Astutiningsih datang ke TPS bersama suami dan kedua anaknya, di TPS 4 Kedungjenar Kecamatan Blora. Tuti, sapaan akrabnya, terlihat mengenakan busana kuning kehijauan dan paduan jilbab hitam.
Saat diminta keterangannya, Tuti optimistis bisa menang. Target yang dipatoknya antara 40 sampai 50 persen. "Tidak ada (konferensi pers), setelah penghitungan suara. Nanti gabung ke Posko Kridosono," ujar Tuti.
Menurutnya, target tersebut sesuai dengan pengalamannya berpolitik di Kabupaten Blora. Tuti yang berpasangan dengan Riza Yudha nomor urut 1 ini mengaku pencalonannya sebagai bupati atas dorongan pendukung akar rumput.
"Dari grass root saya harus maju. Saya sampai mengorbankan sekian banyak. Ya sudah ini saya pasrahkan sama Allah," kata dia.
Sejauh ini dari beberapa hasil survei yang beredar, pasangan ini memiliki perolehan angka yang paling rendah. Kata Tuti, hasil tersebut tidak bisa jadi patokan. "Masih yakin menang. Semua itu Gusti Allah," katanya
Calon Bupati Blora Nomor Urut 1, Dra Dwi Astutiningsih saat gunakan hak pilihnya di TPS 4 Kedungjenar Kecamatan Blora. Rabu (09/12/2020)
Sementara itu, Calon Bupati Blora Nomor Urut 2, H Arief Rohman MSi berangkat ke TPS 8 Sendangwungu Kecamatan Banjarejo didampingi oleh istrinya. Dia mengenakan busana yang dinilai sebagai simbol santri.
Arief berangkat dari kediamannya di kompleks Ponpes Annur Seren Sendangwungu sekitar pukul 09.50 WIB. Sebelumnya dia menyempatkan diri untuk sungkem pada kedua orang tuanya.
"Sebagai seorang santri anak yang berbakti pada orangtua, sebelum mengawali kegiatan yang sangat penting ini minta doa restu orangtua," ujar Arief.
Saat berangkat untuk menyalurkan suara, Arief mengenakan peci hitam, setelan batik motif pring tayub, kain sorban hijau tersampir di pundak, dan bawahan sarung. Kata Arief, busana tersebut adalah simbol santri. "Ini simbol santri. Saatnya santri memimpin Blora," katanya.
Calon Bupati Blora Nomor Urut 2, H Arief Rohman MSi saat gunakan hak pilihnya di TPS 8 Sendangwungu Kecamatan Banjarejo didampingi oleh istrinya. Rabu (09/12/2020)
Sedangkan Calon Bupati Blora Nomor Urut 3, Dra Hj Umi Kulsum datang ke TPS 1 Kunden Kecamatan Blora bersama suami dan tiga anaknya.
Umi mengaku tidak ada persiapan khusus. Sebelumnya pada masa tenang dihabiskan dengan bersantai dengan keluarga dan melakukan pekerjaan rumah sebagai istri bupati aktif.
"Persiapan khusus kemarin hari tenang kami santai bersama keluarga. Persiapan khusus nyoblos ya berusaha untuk tepat waktu tadi," ujar Umi.
Saat ini, dirinya tinggal menunggu hasil pemungutan suara. Diketahui dalam Pilkada Blora 2020 Umi Kulsum berpasangan dengan Agus Sugiyanto (UMAT) nomor urut 3.
Sementara itu, suaminya Djoko Nugroho atau Kokok mengatakan, pihaknya mengajak seluruh tim pasangan UMAT untuk melihat bersama hasil kerja selama masa kampanye. Kokok juga mengajak seluruh timnya untuk lapang dada dengan hasil.
"Itu adalah sikap terbaik dalam sebuah tim," kata Kokok.
Kokok berterima kasih atas kerja timnya selama ini. Baginya, kalah menang tidak ada masalah. "Ini maksud saya biar bisa meredam semua tim saya di seluruh jajaran. Kalah menang bagi kami tidak ada masalah," kata Kokok.
Saat ini ketiga pasangan calon sedang menunggu hasil penghitungan suara, mereka berharap hasil terbaik di pilkada serentak ini. (teg/imm)