Ketua Dekranasda Jatim, Arumi Bachsin Harap Pemerintah Daerah Berkomitmen Memajukan UMKM
Senin, 07 Juni 2021 16:00 WIBOleh Tim Redaksi Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Timur (Jatim), Arumi Bachsin Emil Dardak SE, dalam sambutannya usai melantik Pengurus Dekranasda Kabupaten Bojonegoro, masa jabatan 2018-2023, di Pendopo Malowopati Pemkab Bojonegoro, berharap agar pemerintah daerah turut memberikan komitmen untuk dapat memajukan dan menguatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) , di tengah pandemi COVID-19 saat ini.
Menurutnya, para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan menengah (UMKM) di Jawa Timur turut berkontribusi sebesar 56,94 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur, sehingga UMKM telah berperan aktif dalam mengembangkan ekonomi dan menjadi tulang punggung perekonomian di Jawa Timur.
“Pelatikan ini diharapkan dapat membawa dampak yang besar terhadap pembangunan industri kerajinan Bojonegoro." tutur Arumi Bachsin.
Ketua Dekranasda Jatim, Arumi Bachsin Emil Dardak SE, saat kunjungi pameran produk UMKM di Pendopo Pemkab Bojonegoro. Senin (07/06/2021) (foto: istimewa)
Arumi Bachsin menyampaikan bahwa ketika berbicara UMKM dan IKM, program di masing-masing dinas harus dapat disatukan dan menjadi wadah untuk menyalurkan program serta inovasi-inovasi yang ada.
Selain itu, Arumi mengajak para pengurus Dekranasda Kabupaten Bojonegoro untuk dapat mengambil langkah konstruktif yang menguatkan dengan memberikan sentuhan kreatif.
“Pandemi bukan menjadi penghambat, tapi justru harus memberikan ruang untuk berinovasi. Dulu para pelaku UMKM sulit belajar teknologi, karena pandemi, mau tidak mau melek teknologi. Sekarang, pembelajaran mengenai digitalisasi lebih diterima oleh para pelaku UMKM.” kata Arumi Bachsin.
Arumi Bachsin juga berharap deluruh dinas yang tergabung dalam kepengurusan Dekranasda Kabupaten Bojonegoro memiliki tanggung jawab dan tugas yang sama, sesuai dengan porsinya masing-masing ketika berbicara mengenai UMKM.
Menurutnya, dari potensi yang ada, ada dua tatanan utama dalam pengembangan potensi, yakni peningkatan kualitas dan pemasaran.
“Perlu dilakukan mobilisasi dan orkestrasi. Mobilisasi terkait dengan pemanfaatan teknologi informasi atau dikenal dengan internet of stage, transaksi uang elektronik, termasuk di dalamnya keberadaan market place. Sementara orkestrasi berkaitan dengan kepemimpinan yang visioner dan informatif,” kata Arumi Bachsin.
Terkait Desa Klino, Kecamatan Sekar, yang menjadi desa percontohan budi daya bunga krisan, Arumi menyarakan agar tidak tanggung-tanggung dalam pemasaran.
“Potensi yang ada segera dimaksimalkan dan jangan tanggung-tanggung. Jika berhasil bisa diekspor ke negara yang membutuhkan,” kata Arumi Bachsin. (adv/imm)