Ratusan Orang di Bojonegoro dan Tuban Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 5 Miliar
Selasa, 29 Maret 2022 15:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Ratusan warga Kabupaten Bojonegoro dan Tuban, Jawa Timur, mengaku menjadi korban arisan online dan investasi bodong, yang dikelola seorang gadis bernama Egga (
@egga.ayu), warga Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban.
Setidaknya ada 184 orang yang menjadi korban (member) arisan online dan investasi tersebut, dengan total kerugian mencapai Rp 5 miliar.
Selanjutnya sebanyak 16 perwakilan korban investasi bodong dan arisan online tersebut pada Selasa (29/03/2022) mendatangi Mapolres Bojonegoro untuk melaporkan kasus tersebut, karena sejak beberapa hari lalu Egga selaku pengelola (owner) arisan online dan investasi bodong telah kabur dan hingga kini tidak diketahui keberadannya.
Para korban rata-rata mengaku tertarik untuk mengikuti arisan online maupun investasi, karena tergiur dengan keuntungan yang cukup fantastis dari nilai uang yang diinvestasikan.
Perwakilan korban investasi bodong saat mendatangi di Mapolres Bojonegoro. Selasa (29/03/2022) (foto: dok istimewa)
Sebelum mendatangi Polres Bojonegoro, para korban terlebih dahulu mendatangi salon milik Egga yang berada di Jalan Lettu Suwolo, Kota Bojonegoro.
Kedatangan mereka di salon tersebut untuk menemui Egga, namun di tempat tersebut hanya ada seorang karyawan salon yang juga tidak tahu keberadaan Egga, sehingga para korban langsung mendatangi Mapolres Bojonegoro.
Para korban tersebut datang ke Mapolres Bojonegoro sambil membawa daftar nama-nama korban dan jumlah uang masing-masing korban, berikut bukti transfer atau bukti pengiriman uang terhadap terlapor.
Dengan laporan tersebut, para korban berharap agar kasus ini segera ditangani oleh pihak kepolisian, dan uang para korban yang sudah diinvestasikan atau disetorkan kepada terlapor dapat dikembalikan oleh pelaku.
Salah satu korban investasi bodong yang turut melaporkan di Mapolres Bojonegoro. Selasa (29/03/2022) (foto: dok istimewa)
Salah satu korban yang turut melaporkan pelaku di Mapolres Bojonegoro, Devy, dirinya mengaku tertipu investasi bodong sebesar Rp 60 juta.
"Melaporkan owner investasi bodong sama arisan online," tutur Devy.
Saat ditanya terkait jumlah korban, Devy menjelaskan bahwa ada sekitar 200 orang yang menjadi korban, dengan total uang mencapai Rp 5 miliar.
"Kurang lebih lima miliar rupiah. Sekarang yang sudah masuk list ada sekitar 200 orang, tapi ada sebagian yang belum melapor," tutur Devy.
Devy juga menjelaskan bahwa para korban sebagian besar adalah warga Kabupaten Bojonegoro dan Tuban, namun ada beberapa member yang berasal dari luar kota.
"Korban paling banyak dari Bojonegoro dan Tuban, cuma ada yang dari Jakarta dan Kalimantan," katanya.
Devy meyampaikan bahwa dirinya bersama para korban lainnya sudah berupaya mencari pelaku, namun sejak Sabtu (26/03/2022) lalu, pelaku telah kabur dan hingga kini tidak diketahui keberadannya. Dirinya berharap agar uang para korban bisa dikembalikan oleh pelaku.
"Pelaku kabur dari Sabtu malam, dicari di rumahnya sudah tidak ada. orang tuanya bilang tidak tahu," kata Devy.
Dari penelusuran awak media ini, pelaku Egga mulai menjalankan bisnis investasi tersebut sejak tahun 2020, dengan sistem per 10 hari para member mendapatkan keuntungan sebesar 25 persen dari uang yang dinvestasikan.
Pada awalnya, investasi tersebut berjalan dengan baik, keuntungan para member dibayar tepat waktu. Namun mulai bulan Maret 2022 ini, pelaku mulai tidak membayar keuntungan para member termasuk modalnya.
Selain itu, pelaku juga kabur dan tidak diketahui keberadannya, sehingga para member melaporkan kasus tersebut ke Polres Bojonegoro. (red/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo