Menelusuri Jejak Sejarah di Pesarean Eyang Bugadung, Asal-Usul Nama Bojonegoro
Minggu, 26 Oktober 2025 10:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro – Di selatan Masjid Darussalam, tepatnya di kawasan pusat Kota Bojonegoro, terdapat sebuah pesarean tua yang menyimpan kisah panjang, konon erat kaitannya sejarah penamaan Bojonegoro.
Tempat itu dikenal sebagai Pesarean Eyang Bugadung, atau oleh sebagian warga disebut juga Mbah Kebo Gadung.
Bukan sekadar makam tua, konon pesarean ini menjadi saksi perjalanan sejarah Bojonegoro. Eyang Bugadung dikenal sebagai Ki Kebo Gadung, seorang tokoh penting yang dipercaya sebagai patih setia Prabu Joyonegoro, raja yang memerintah pada masa kejayaan Kerajaan Rajekwesi — wilayah kuno yang kemudian dikenal sebagai Bojonegoro saat ini.
Menurut cerita turun-temurun, Prabu Joyonegoro pernah berpesan kepada Ki Kebo Gadung agar mengganti nama Rajekwesi menjadi Bojonegoro.
Nama tersebut diyakini berasal dari perpaduan dua nama tokoh besar itu — “Bo” yang merujuk pada KeBO Gadung, dan “Jonegoro” dari Prabu Joyonegoro. Dari sanalah lahir nama Bojonegoro, yang hingga kini menjadi identitas kebanggaan masyarakatnya.
Kini, tanggung jawab menjaga dan merawat situs bersejarah ini diteruskan oleh Fadilah Rahma Wardani (31), generasi penerus dari juru kunci sebelumnya. Ia mengaku, peran sebagai juru kunci bukan sekadar tugas, melainkan bentuk penghormatan terhadap leluhur.
“Saya meneruskan amanah dari mbah saya yang dulu menjadi juru kunci di sini. Banyak peziarah datang, tidak hanya dari Bojonegoro, tapi juga dari luar kota. Mereka datang untuk berdoa dan mengenang sejarah leluhur,” ujarnya.
Setiap tahun, terutama pada bulan-bulan tertentu dalam penanggalan Jawa, pesarean Eyang Bugadung ramai dikunjungi para peziarah. Mereka datang dengan niat ngalap berkah, berdoa untuk keselamatan, serta mengenang jasa para tokoh pendahulu yang dipercaya turut membangun cikal bakal Bojonegoro.
Menurut berbagai catatan sejarah dan tradisi lisan masyarakat setempat, keberadaan petilasan ini menjadi bukti nyata bahwa Bojonegoro memiliki akar sejarah yang kuat dan tak terpisahkan dari perjalanan panjang kerajaan-kerajaan di masa lampau, khususnya Rajekwesi.
Cerita yang beredar di kalangan masyarakat menyebutkan, Eyang Bugadung dikenal sebagai sosok yang bijaksana, pemberani, dan sangat setia kepada rajanya. Nilai-nilai pengabdian dan kejujuran bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat kini.
Pesarean Eyang Bugadung tidak hanya menjadi tempat ziarah, tetapi juga simbol penghormatan terhadap leluhur dan sejarah Bojonegoro — sebuah warisan yang terus dijaga agar generasi muda tidak melupakan asal usul daerahnya. (red/toh)










































.md.jpg)






