Pegiat Seni Deklarasi Bersama Kaliombo Desa Panjak dan Ledok Kulon Kampung Sandur
Senin, 27 Oktober 2025 12:00 WIBOleh Tim Redaksi
*Oleh Tatik Febriani
Bojonegoro – Pegiat seni dari Sanggar Joyo Tirto Budoyo Laras (JTBL) Desa Kaliombo, Kecamatan Purwosari, dan Sanggar Sayap Jendela (SSJ) Kelurahan Ledok Kulon, mendeklarasikan Desa Kaliombo sebagai Desa Panjak dan Kelurahan Ledok Kulon sebagai Kampung Sandur pada acara Pagelaran Sandur Bojonegoro di Lapangan Also, Kelurahan Ledok Kulon, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (25/10/2025).
Deklarasi bersama ini dibacakan oleh Pitoyo, pegiat seni Sanggar Joyo Tirto Budoyo Laras di hadapan Lurah Ledok Kulon, Siti Zumrotin Najiyati, Sekcam Bojonegoro, Muamar Farat, perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro, Samingan, para pelaku seni dan masyarakat Ledok Kulon.
“Kami mendeklarasikan Desa Kaliombo sebagai Desa Panjak dan Kelurahan Ledok Kulon sebagai Kampung Sandur, “ ujar Pitoyo dengan lantang.
Setelah pembacaan deklarasi bersama itu, Ketua JTBL, Sudian Purwanto, dan Ketua SSJ, Sapto Priyono, menandatangani naskah deklarasi. Selanjutnya, Lurah Ledok Kulon, Siti Zumrotin Najiyati, dan perwakilan Disbudpar, Samingan, turut menandatangani deklarasi tersebut.
“Dengan ini Kelurahan Ledok Kulon meneguhkan diri sebagai Kampung Sandur dan Kaliombo sebagai Desa Panjak. Semoga kesenian sandur dan kesenian karawitan terus lestari dan berkembang dan menjadi kesenian lokal khas Bojonegoro,” ujar Lurah Ledok Kulon, Siti Zumrotin.
Menurut perwakilan Disbudpar Kabupaten Bojonegoro, Samingan, kesenian sandur telah diakui sebagai kesenian asli Bojonegoro. Selain itu, sandur juga diakui sebagai warisan tak benda. Sementara itu, Kaliombo memiliki potensi kesenian karawitan di mana banyak sekali pelaku seni karawitan atau panjak di desa yang berada di wilayah lapangan gas Jambaran Tiung Biru (JTB) tersebut.
Menurut Ketua JTBL, Sudian Purwanto, JTBL merupakan sanggar seni yang menjadi mitra binaan Pertamina EP Cepu Zona 12. JTBL baru dideklarasikan pada 2024 dan baru saja mendapatkan pengesahan akta notaris. “JTBL juga telah terdata sebagai kelompok seni di Disbudpar Kabupaten Bojonegoro,” ujar Dian, sapaan pemuda yang sehari hari sebagai panjak di Desa Kaliombo tersebut.
Pada pagelaran Sandur Bojonegoro malam itu banyak masyarakat Ledok Kulon dan sekitarnya yang menyaksikan. Mereka duduk bersimpuh di lapangan Also. Mereka tampak gayeng dan sangat menikmati pementasan Sandur yang menampilkan tokoh Cawik, Balong, Petak, dan Gemek tersebut.
Mereka menyuguhkan cerita cinta anak muda dengan latar cerita Kelurahan Ledok Kulon. Penampilan Sandur malam itu sangat menghibur sejak awal hingga selesai. Pagelaran sandur lalu dilanjutkan dengan atraksi kalongking yang mendebarkan. Seorang pelaku seni memanjat bambu lalu menari dan berputar di sebuah tali goni yang dibentangkan. Acara malam itu lalu ditutup dengan ramah tamah. (*/tik)










































.md.jpg)






