Idap Penyakit Komplikasi, Bocah 9 Tahun di Blora Ini Alami Gagal Tumbuh
Rabu, 03 Agustus 2022 15:00 WIBOleh Priyo SPd
Blora - Masa anak anak tentu menjadi masa untuk bermain, namun berbeda dengan seorang bocah bernama Rhyo Satria Dwi Putra (9), asal Desa Sumberejo, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, yang mengidap penyakit komplikasi dan mengalami gagal tumbuh.
Di kala teman sebayanya tengah bermain bersama, ia hanya bisa diam di rumah saja. Bahkan, ia terlihat lemah dan sedih dengan kondisi yang dialaminya.
Sejak usia tiga tahun, kondisi Rhyo mengalami pertumbuhan yang lambat (gagal tumbuh). Saat ini, Ia hanya memiliki berat badan sekitar 7,3 kilogram.
Rhyo mengalami kesulitan dalam berjalan, namun untuk makan dan bicara ia bisa.
Rhyo Satria Dwi Putra (9), warga Desa Sumberejo, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, yang alami gagal tumbuh sejak usia 3 tahun. (foto: dok istimewa)
Arohma (37) ibunda Rhyo, ditemui awak media di rumahnya mengungkapkan awal mula anaknya mengidap penyakit komplikasi tersebut.
Penyakit tersebut diketahui saat anaknya berusia 3 tahun, atau tepatnya setahun setelah ayah kandungnya meninggal dunia.
Saat itu, Arohma memeriksakan anaknya, namun ia merasa kaget setelah dokter memberitahukan penyakit yang diderita oleh anaknya tersebut.
"Kata dokter sakit komplikasi, paru-paru pasti ada, saya kaget pak, bapaknya kan perantauan," kata Arohma.
Sambil mengelus tubuh Rhyo, Arohma menjelaskan anaknya memang mengalami keterlambatan pertumbuhan fisik (gagal tumbuh) sejak usia 3 tahun.
Menurutnya, pertumbuhan anaknya sulit, karena memang berat badannya sulit untuk naik atau mengalami kegagalan penambahan berat badan.
Di usianya yang menginjak 9 tahun, Rhyo hanya memiliki berat badan sekitar 7,3 kilogram.
Beragam upaya telah dilakukan oleh keluarga, agar bocah tersebut dapat sehat dan normal seperti teman-teman sebayanya. Pengobatan di Blora, Semarang dan beberapa tempat lainnya juga telah dilakukan secara rutin.
Sementara untuk biaya pengobatannya, keluarga tersebut sempat merogoh koceh sekitar Rp 400 ribu untuk sekali berobat. Namun dia juga mendapatkan pengobatan secara gratis.
"Berobatnya dikasih gratis, kalau mobilnya rombongan dari rumah sakit, dan saat ini pakai mobil siaga milik desa," kata Arohma.
Saat ini Rhyo memang mengalami kesulitan dalam berjalan. Bahkan, ia terlihat lemah dan sedih dengan kondisi yang dialaminya.
"Sekitar satu bulanan enggak bisa jalan. Kalau mau jalan ya dituntun, kalau untuk makan dan bicara ya bisa," jelas dia.
Rhyo Satria Dwi Putra (9), warga Desa Sumberejo, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, yang alami gagal tumbuh sejak usia 3 tahun. (foto: dok istimewa)
Dengan kondisi tersebut, Rhyo juga merasa kurang percaya diri untuk bergaul dengan teman-teman sebayanya.
"Kalau pergaulan sebelum ngedrop ya biasa saja, main sama teman, tapi kan tetap saja ada omongan dari tetangga, kan ada penyakit paru dikhawatirkan menular ke orang lain," kata Arohma.
Dengan kondisi tersebut, sejumlah pihak juga sudah memberikan bantuan untuk kesembuhan putranya itu.
"Kalau dari desa selalu membantu, puskesmas juga, kemarin dari yayasan Solo, dari Dinsos juga sudah. Harapannya ya bisa sehat kembali, bisa berjalan," tutur Arohma berharap.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Sumberejo, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, Dikan, mengaku pihak Pemerintah Desa telah berupaya membantu kesembuhan warganya, namun karena penyakitnya yang sudah kronis pihak desa tidak bisa berbuat banyak.
"Saat berobat, pihak desa selalu memfasilitasi, karena sudah terlalu lama (kronis), jadi kita terus berdoa semoga Rhyo bisa segera sehat kembali," tutur Dikan.
Hingga saat ini, bantuan pengobatan untuk Rhyo juga terus dilakukan baik dari pihak pemerintah desa, Puskesmas, maupun dinas terkait. (teg/imm)
Reporter: Priyo SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo