News Ticker
  • Sejumlah Siswa SD di Bojonegoro Alami Mual dan Muntah-Muntah Usai Santap MBG
  • Satpol PP Bojonegoro Gelar Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal di Kecamatan Malo
  • Cara Petani di Jalur Pipa Minyak Kembangkan Pertanian Berkelanjutan
  • Jelang Penutupan Perpanjangan Seleksi Jabatan Sekda Bojonegoro, 4 Orang Telah Mendaftar
  • Diduga Tercemar, Sungai Bengawan Solo di Bendung Gerak Bojonegoro Tampak Menghitam
  • Pemkab Bojonegoro Gelar Bimbingan Teknis Rencana Bisnis Sektor Riil bagi Koperasi Desa Merah Putih
  • Bupati Wahono Berharap Perpustakaan Harus Jadi Agen untuk Minat Baca Masyarakat
  • Pemkab Bojonegoro Kawal BKKD Rp 608 Miliar untuk Pembangunan Desa
  • Cara Warga Bojonegoro Bangun Ekonomi Mandiri Berbekal Dana Desa dan Pendampingan dari ExxonMobil
  • Voucher Tiket ‘Offline’ Konser Dewa 19 di Bojonegoro Bisa Diperoleh di Tiket Box Resmi
  • Semangat Guru Bojonegoro Hidupkan Kembali Pusat Belajar Guru yang Sempat Mati Suri
  • Diduga Pengemudi Mengantuk, Truk Bermuatan Tembakau di Kapas, Bojonegoro Terguling
  • Datangi Rumah Warga Hidup Sebatang Kara, Wabup Blora Serahkan Sejumlah Bantuan
  • Baru 2 Orang yang Mendaftar, Pendaftaran Seleksi Jabatan Sekda Bojonegoro Diperpanjang
  • Jembatan Alternatif Temuwoh Blora Ditutup Sementara Akibat Tergerus Arus
  • Konser Dewa 19 Bakal Digelar di Bojonegoro, Polisi Siap Beri Pengamanan
  • Tinggal Sendirian, Warga Sukorejo, Bojonegoro Kota Ditemukan Meninggal di Kamar Mandi
  • Petani di Gayam, Bojonegoro Ditemukan Meninggal Tersengat Listrik Jebakan Tikus di Sawah
  • Pertama Kali, Bupati Lantik 67 Pejabat Pemkab Bojonegoro yang Baru Dimutasi
  • Flaring di Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru di Bojonegoro Terpantau Membesar
  • Jelang Penutupan Pendaftaran, Seleksi Jabatan Sekda Bojonegoro Belum Ada yang Mendaftar
  • Seleksi Sekda Bojonegoro Sepi Peminat, Belum Ada ASN Mendaftar
  • EMCL Serahkan Bantuan Infrastruktur pada 7 Desa di Kabupaten Bojonegoro dan Blora
  • Pelajar yang Tenggelam di Sungai Bengawan Solo Margomulyo, Bojonegoro, Ditemukan Meninggal
Cara Petani di Jalur Pipa Minyak Kembangkan Pertanian Berkelanjutan

Cara Petani di Jalur Pipa Minyak Kembangkan Pertanian Berkelanjutan

"ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bersama petani di jalur pipa Lapangan Banyu Urip, terus mengembangkan pertanian berkelanjutan dan aman. Hasil panen terus meningkat, pipa minyak pun aman.
 
Bojonegoro - Terik matahari siang itu tak menyurutkan Narto keluar rumah. Selepas salat zuhur, pria kelahiran 55 tahun lalu tersebut bergegas mengendarai motornya menuju sebuah gazebo di pinggir sawah Desa Pacul, Bojonegoro. Saat tiba di lokasi, tidak kurang dari 20 petani lainnya sudah berkumpul.
 
Sambil menunggu penyuluh dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bojonegoro, mereka berbincang soal kondisi sawahnya pagi tadi. Beberapa di antara mereka cerita tentang gangguan tikus yang berkurang. Lainnya cerita tentang bahan-bahan alami untuk mengusir hama serangga.
 
 
Forum pun dimulai sekitar pukul 14.00 WIB. Fasilitator dari Lembaga Swadaya Masyarakat Inspektra membuka diskusi. Inspektra juga mendatangkan pemateri, seorang ahli pestisida nabati. Diskusi mereka seputar penanganan hama dengan cara alami.
 
Forum ini mereka sebut “Jagong Tani”. Sebuah diskusi rutin bulanan para petani di sepanjang jalur pipa minyak Lapangan Banyu Urip, di Kabupaten Bojonegoro.
 
Jagong tani merupakan bagian dari Program Pertanian Berkelanjutan dan Aman yang diprakarsai oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dan didukung SKK Migas. Sebagai mitra EMCL, Inspektra memfasilitasi setiap pertemuan dan mendatangkan ahli. Tidak hanya diskusi, mereka juga praktik dan melakukan pendampingan di lapangan.
 
 

Para petani memahami dan berkomitmen menjaga keamanan dan keselamatan di jalur pipa, untuk mereka dan orang lain. (Aset: Istimewa)

 
Narto mengaku banyak dapat pengetahuan dari Jagong Tani. Sebagai ketua Gabungan Kelompok Tani Sri Rahayu Desa Pacul, dia mengajak seluruh anggotanya untuk ikut. Ini membuat kelompok semakin berdaya. 
 
“Kami jadi lebih kompak dan giat saling bantu kalau ada anggota sedang kesulitan,” ucapnya semangat.
 
Menurut Narto, cara pertanian berkelanjutan yang disampaikan dalam Jagong Tani sudah semakin melekat di para petani. Mereka semakin rajin mengamati dan mencari solusi alami dalam setiap persoalan pertaniannya. 
 
“Sawah kami jadi semakin baik produktivitasnya, biaya juga berkurang,” tutur Narto.
 
Jagong Tani tidak hanya di Desa Pacul. Terdapat 10 desa dari 5 kecamatan yang didampingi Inspektra. Sejak 2018, Inspektra sudah melaksanakan 372 kali pertemuan yang melibatkan lebih dari 1.300 petani.
 
“Setiap desa ada kelompok, setiap kelompok rata-rata 20-35 petani aktif ikut,” tutur Manajer Program Inspektra, Handoko. 
 
 
Bersama tim ahli dan penyuluh pertanian, Handoko mendampingi para petani di sepanjang jalur pipa minyak yang melewati Bojonegoro. Selain menumbuhkan semangat bertani tanpa pupuk dan pestisida kimia, mereka juga mengampanyekan keselamatan di jalur pipa minyak yang perlu dijaga dari potensi bahaya.
 
Lebih dari itu, Handoko membentuk tim relawan susur pipa yang secara rutin melakukan monitoring area sepanjang jalur pipa. Setiap hari mereka bertemu para petani untuk bertegur sapa, diskusi soal pertanian, dan mengingatkan aspek keselamatan. 
 
Dalam Program Pertanian Berkelanjutan dan Aman yang didukung SKK Migas ini, petani juga mendapatkan bantuan 40 rumah burung hantu (Rubuha). Sebagai cara yang ramah lingkungan, rubuha dirasakan para petani cukup ampuh, aman, dan berkelanjutan dalam menekan jumlah populasi tikus.
 
“Banyak yang pakai listrik, bagi kami itu bahaya. Rubuha sangat ampuh dan aman,” ujar Narto.
 
 
Mengenai pertanian, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bojonegoro, Zaenal Fanani mengapresiasi inisiatif pertanian berkelanjutan ini. Saat panen raya 24 Juni 2025 lalu, dia menyaksikan bagaimana para petani di Desa Leran, Kecamatan Kalitidu berhasil panen dengan baik. 
 
Zainal Fanani, dalam sambutannya menyoroti pentingnya adopsi sistem pertanian berkelanjutan. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada EMCL atas dukungan program pertanian ini, khususnya bantuan Rubuha. Seekor burung hantu dewasa, kata Zainal, bisa memangsa hingga lima ekor tikus setiap malam dan menjaga lahan seluas 10 hingga 12 hektare.
 
Sahat, petani dari Desa Leran, mengaku rasakan langsung manfaat Rubuha. "Rubuha dan panduan bertani organik, bikin tikus berkurang banyak,” ujarnya. Menurut dia, tanah juga tampak lebih subur, dan petani tidak terlalu bergantung pada pupuk kimia yang mahal.
 
Hasil pengamatan LSM Inspektra pada lahan demplot Desa Leran, membuktikan perkataan Sahat. Pada demplot seluas satu hektare yang ditanami padi varietas Inpari-32, petani berhasil menekan biaya produksi hingga 21 persen dan meningkatkan hasil panen sebesar 8 persen.
Sementara di lahan petani lainnya, penurunan biaya produksi mencapai 17 persen dengan peningkatan hasil panen 6 persen. Angka-angka tersebut menunjukkan efektivitas praktik pertanian berkelanjutan. Terutama dalam penggunaan pupuk organik dan teknik tanam yang efisien.
 
 
 
Sementara itu External Engagement and Socioeconomic Manager EMCL, Tezhart Elvandiar mengungkapkan terima kasih dan apresiasi kepada masyarakat di jalur pipa yang telah mendukung Pemerintah dalam menjaga objek vital nasional jalur pipa minyak Lapangan Banyu Urip. Pipa minyak yang terjaga, kata dia, merupakan bagian penting dalam menjaga produksi minyak nasional di Lapangan Banyu Urip dan Kedung Keris.
 
“Dukungan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dan Tuban adalah kolaborasi dan sinergi yang nyata dalam mewujudkan ketahanan energi Indonesia,” ucapnya.
 
Dengan operasi ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) yang aman, andal dan efisien serta berkat dukungan Pemerintah dan masyarakat, akumulasi pendapatan negara dari Proyek Banyu Urip mencapai lebih dari Rp 579 triliun hingga tahun 2024. Nilai ini lebih dari 10 kali lipat nilai investasi awal.
 
Pendapatan tersebut tentu juga mengalir dalam bentuk Dana Bagi Hasil (DBH) Migas kepada Pemerintah Daerah. DBH Migas berkontribusi pada sekitar 40 persen APBD Bojonegoro dan menjadi salah satu motor utama penggerak pembangunan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Bojonegoro.
 
Selain DBH Migas, menurut catatan KPP Pratama Bojonegoro, EMCL merupakan wajib pajak dengan kontribusi pembayaran pajak terbesar pada kategori wajib pajak badan. (ads/red/imm)
 
 
Reporter: Tim Redaksi
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Gempur Rokok Ilegal
Berita Terkait

Videotorial

Inilah Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau

Berita Video

Inilah Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau

Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, pada tahun 2025 ini dialokasikan bakal menerima Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH ...

Berita Video

Berikut Ini Optimalisasi Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau di Kabupaten Bojonegoro

Berita Video

Berikut Ini Optimalisasi Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau di Kabupaten Bojonegoro

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, pada tahun 2025 ini dialokasikan bakal menerima Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) sebesar ...

Teras

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

Menyoroti Konsep Penanggulangan Bencana di Bojonegoro

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

"Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana, Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. ...

Opini

Program ‘Bojonegoro Klunting’, Sesat Pikir Tata Kelola APBD

Opini

Program ‘Bojonegoro Klunting’, Sesat Pikir Tata Kelola APBD

Bojonegoro - Jika hari ini ada beberapa kelompok menggiring opini bahwa dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bojonegoro ...

Quote

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Saat datangnya Hari Raya Idulfitri, sering kita liha atau dengar ucapan: "Mohon Maaf Lahir dan Batin, seolah-olah saat IdulfFitri hanya ...

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Bojonegoro - Salah satu putra terbaik asal Bojonegoro, Prof Dr Pratikno MSoc Sc, pada Minggu malam (20/10/2024) kembali dipilih menjadi ...

Infotorial

Cara Petani di Jalur Pipa Minyak Kembangkan Pertanian Berkelanjutan

Cara Petani di Jalur Pipa Minyak Kembangkan Pertanian Berkelanjutan

"ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bersama petani di jalur pipa Lapangan Banyu Urip, terus mengembangkan pertanian berkelanjutan dan aman. Hasil panen ...

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Blora - Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD dan warga sekitar terus melakukan pencarian terhadap serpihan pesawat tempur T-50i Golden ...

Religi

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Judul itu menjadi tema pembekalan sekaligus pengajian Rabu pagi (24/01/2024) di Masjid Nabawi al Munawaroh, Madinah, kepada jemaah umrah dari ...

Wisata

Bojonegoro Bakal Gelar Festival Geopark 2025

Bojonegoro Bakal Gelar Festival Geopark 2025

Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) bakal menggelar Festival Geopark 2025. Festival Geopark 2025 ...

1758749648.0258 at start, 1758749648.5147 at end, 0.48891019821167 sec elapsed