Kerupuk Bang Jo, Kuliner Khas Bojonegoro yang Sudah Ditetapkan sebagai WBTB
Selasa, 18 November 2025 12:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Kerupuk Bang Jo (Abang Ijo) atau yang lebih dikenal dengan nama Kerupuk Klenteng, telah menjadi salah satu kuliner khas Kabupaten Bojonegoro yang melegenda. Dengan sejarah yang panjang dan proses produksi yang unik, Kerupuk Bang Jo telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kuliner di Bojonegoro.
Menurut Anton Indarno, pemilik bisnis ini, kerupuk Bang Jo mulai diproduksi pada tahun 1929. Hingga kini berarti sudah bersuai 96 tahun. Anton sendiri adalagh generasi keempat dari perusahaan milik keluarga ini. Anton mengatakan bahwa hingga saat ini masih menggunakan cara yang sama dalam proses produksi sejak awal berdiri.
“Sampai sekarang sama. Masih tradisional, pakai tungku apinya, bahannya tanpa pemekar,” kata Anton, Selasa (18/11/2025).
Kerupuk dengan rasa khas ini dibuat dari tepung tapioka, air, dan garam, yang kemudian diolah dengan cara dikukus, dicetak pertulo atau melingkar tak beraturan, kemudian dijemur hingga kering lalu baru digoreng. Proses produksi yang hati-hati dan teliti membuat Kerupuk Bang Jo memiliki kualitas yang baik dan rasa yang unik.
“Rasa kerupuk ini alami dan gurih, tanpa menggunakan bahan pemekar atau vetsin. Kami bangga dapat mempertahankan tradisi dan kualitas Kerupuk Klenteng yang telah menjadi bagian dari budaya kuliner di Bojonegoro,” kata Anton.
Kerupuk bang Jo dikenal juga dengan nama kerupuk Klentang karena lokasi pabriknya dekat dengan Klenteng Hok Swie Bio, tempat ibadah Tri Dharma. Pabrik Krupuk Klenteng ini berlokasi di Jalan Jaksa Agung Suprapto Nomor 132, Bojonegoro.
Selain itu, Kerupuk Klenteng juga telah dipatenkan dan memiliki logo yang unik. Anton Indarno juga telah memperkenalkan branding dan promosi yang modern untuk meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat terhadap Kerupuk Klenteng.
Pada akhir 2024 lalu, kerupuk Bang Jo telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Kebudayaan RI. Hal itu mengukuhkan bahwa kerupuk Bang Jo merupakan bagian tak terpisahkan dari perjalanan panjang kebudayaan di kabupaten Bojonegoro.
Salah seorang pelanggan kerupuk Bang Jo, Sumarlin (55) mengatakan dia selalu sedia kerupuk ini di meja makan. Tak pernah ganti kerupuk lain.
“Ya kalau sesekali sih pernah pakai krupuk lain, tapi yang wajib ada ya kerupuk klenteng ini,” katanya.
Kerupuk Bang Jo menjadi salah satu kuliner khas Bojonegoro yang wajib dicoba jika berkunjung ke Bojonegoro untuk mencicipi rasanya yang lezat dan khas.


































.md.jpg)






