UMKM dan Hotel di Bojonegoro Rasakan Dampak Positif dari Event, Pelaku Usaha Harap Pemerintah Lebih Aktif Hadirkan Agenda Nasional
Kamis, 20 November 2025 12:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Industri perhotelan di Kabupaten Bojonegoro terus berupaya bertahan di tengah ketatnya persaingan dan terbatasnya agenda besar yang digelar sepanjang awal tahun 2025. Menurut para pelaku usaha, kehadiran event—terutama berskala regional dan nasional—memiliki dampak signifikan terhadap tingkat okupansi hotel dan perputaran ekonomi daerah.
Sadam, atau yang akrab disapa Sasa, Cluster General Manager Aston Bojonegoro City Hotel, menjelaskan bahwa kondisi bisnis hotel pada bulan Januari hingga Mei tahun ini mengalami tantangan yang berbeda dibanding tahun sebelumnya. Salah satunya karena adanya efisiensi anggaran di berbagai sektor.
"Awal tahun ini terasa cukup berat bagi industri perhotelan. Jika dibandingkan tahun lalu, periode bulan satu sampai lima cukup berbeda karena terjadi efisiensi anggaran," jelasnya, Kamis (20/11/2025).
Meski demikian, adanya event tertentu terbukti mampu menggerakkan kembali sektor perhotelan. Salah satunya saat Event Dewa digelar di Bojonegoro beberapa waktu lalu.
"Begitu ada event besar, otomatis hotel akan penuh. Pengunjung dari luar kota pasti datang dan menginap. Dampaknya langsung terasa bagi bisnis kami," ujarnya.
Sasa menyebutkan, Bojonegoro masih minim agenda yang bersifat regional, nasional, maupun internasional. Padahal, event tersebut memiliki potensi besar untuk mendatangkan wisatawan, peserta, hingga investor dari luar daerah.
"Kami butuh lebih banyak event yang mendatangkan tamu dari luar. Event besar itu bukan hanya kegiatan, tapi juga cara untuk menghadirkan perputaran uang dari luar ke daerah," tegasnya.
Menurutnya, kontribusi pemerintah saat ini masih sangat penting untuk dalam mendorong kegiatan yang memberi efek ekonomi bagi sektor perhotelan dan UMKM. Ia berharap ke depan pemerintah daerah lebih aktif dalam penyelenggaraan event yang mampu menarik kunjungan dalam skala besar.
"Harapannya, pemerintah bisa terus mengaktifkan kegiatan, terutama event nasional dan promosi yang dapat menjadi daya tarik. Promosi ke luar daerah perlu diperkuat karena banyak calon pengunjung yang sebenarnya berminat datang ke Bojonegoro," tambahnya.
Pelaku usaha perhotelan menilai, bila agenda besar rutin diselenggarakan, maka bukan hanya hotel yang merasakan manfaatnya. Sektor kuliner, transportasi, UMKM, hingga jasa kreatif juga akan turut hidup. Dengan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan komunitas, Bojonegoro diyakini mampu menjadi destinasi event yang kompetitif di tingkat regional dan Nasional.(red/toh)































.md.jpg)






