Berkat Inovasi Organik, Petani di Bojonegoro Ini Pangkas Biaya Produksi 50 Persen dan Panen Lebih Melimpah
Minggu, 21 Desember 2025 14:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro – Di tengah bayang-bayang krisis iklim dan mahalnya harga pupuk kimia, seorang petani dari Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, muncul dengan solusi menyegarkan. Kanjani, sosok petani inovatif ini, berhasil membuktikan bahwa bertani secara ramah lingkungan bukan sekadar menjaga alam, tetapi juga strategi jitu melipatgandakan keuntungan.
Melalui penerapan teknologi pertanian berkelanjutan, Kanjani sukses menekan biaya produksi secara drastis sekaligus meningkatkan kualitas hasil panennya. Tak berhenti di sawah, ia juga aktif "merambah" dunia digital untuk menularkan semangat bertani modern kepada generasi milenial.
Rahasia sukses Kanjani terletak pada kemandirian sarana produksi. Ia mengandalkan dua formula utama, yaitu Mikroorganisme Lokal (MOL) sebagai nutrisi tanah dan Pestisida Nabati (Pesnab) untuk perlindungan tanaman. MOL yang ia gunakan diracik dari bahan organik di sekitar, seperti nasi basi, limbah buah, hingga rebung bambu. Sementara untuk proteksi, ia meramu daun mimba, bawang putih, dan tembakau menjadi Pesnab yang ampuh mengusir hama tanpa meninggalkan residu beracun pada produk pangan.
"Kuncinya adalah efisiensi. Dengan memanfaatkan bahan-bahan di sekitar untuk MOL dan Pesnab, kami bisa memangkas biaya pembelian pupuk dan obat-obatan hingga 50 persen," ujar Kanjani saat menjelaskan inovasinya.
Efisiensi biaya tersebut berbanding lurus dengan peningkatan pendapatan. Menurut Kanjani, beras organik yang dihasilkan memiliki kualitas tekstur dan kesehatan yang lebih baik, sehingga memiliki nilai tawar lebih tinggi di pasaran.
"Hasilnya tidak hanya lebih banyak secara kuantitas, tapi juga lebih unggul secara kualitas. Beras organik kini punya pangsa pasar tersendiri yang sangat menjanjikan," tambahnya.
Sadar akan pentingnya regenerasi petani, Kanjani kini gencar melakukan literasi digital. Melalui platform media sosial, ia mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya kedaulatan pangan dan keamanan konsumsi.
Ia pun mengajak para pemangku kepentingan dan konsumen untuk mulai melirik produk pangan lokal yang bebas kimia. Menurutnya, dukungan terhadap petani ramah lingkungan adalah langkah nyata untuk memperkuat ketahanan pangan nasional di masa depan.(red/toh)































.md.jpg)






