Jurus Jitu Membuat Anak Doyan Sayur dan Buah
Selasa, 23 Desember 2025 10:00 WIBOleh Tim Redaksi
Membujuk anak untuk makan sayur dan buah sering kali terasa seperti misi yang sulit bagi para orang tua, terutama ibu. Banyak anak menganggap rasanya kurang enak, padahal keduanya sangat penting untuk kesehatan serta tumbuh kembang mereka. Jika si kecil termasuk yang susah diajak makan sayuran atau buah, jangan khawatir. Ada beberapa cara cerdas yang bisa dicoba untuk mengubah kebiasaan ini.
Anak sedang dalam fase pertumbuhan aktif, sehingga mereka butuh asupan makanan yang tepat. Pola makan sehat memberi energi untuk bermain, belajar, dan tidur nyenyak, sekaligus memperkuat gigi serta tulang. Kebiasaan baik yang dibentuk sejak dini juga akan membentuk pola makan sehat hingga dewasa nanti.
Sayur dan buah, khususnya yang berdaun hijau, adalah sumber nutrisi terbaik untuk anak. Menurut WHO, anak idealnya mengonsumsi sekitar 400 gram sayur dan buah setiap hari, yaitu tiga porsi sayur dan dua porsi buah. Kandungan vitamin, mineral, dan seratnya jauh lebih bermanfaat dibandingkan camilan manis atau makanan cepat saji yang tinggi gula dan lemak.
Manfaatnya pun beragam, mulai dari mendukung pertumbuhan optimal, mencegah obesitas serta risiko penyakit seperti diabetes, kolesterol tinggi, hipertensi, dan jantung. Selain itu, sayur dan buah memperkuat daya tahan tubuh, melancarkan pencernaan sehingga terhindar dari sembelit, serta meningkatkan mood, kesehatan mental, konsentrasi, memori, hingga prestasi belajar anak.
Lalu, bagaimana cara mendorong anak agar menyukai sayur dan buah?Mengajarkan pola makan sehat sejak kecil akan membantu mereka membuat pilihan baik saat besar nanti. Berikut beberapa tips praktis yang bisa diterapkan:
Ciptakan pengalaman makan yang menyenangkan. Libatkan anak dalam prosesnya, misalnya mengajak mereka memilih buah dan sayur di pasar, mencuci bahan, atau menghias piring. Makan bersama keluarga juga bisa jadi momen hangat penuh tawa dan cerita. Gunakan kesempatan ini untuk menjelaskan manfaatnya dengan cara seru, seperti melalui cerita, lagu, atau video edukatif.
Sajikan dengan kreatif. Potong buah dan sayur menjadi bentuk lucu seperti bintang, hati, atau karakter kartun favorit mereka. Variasikan teksturnya—bisa direbus, dihaluskan, dibuat jus, atau dicampur ke makanan kesukaan. Contohnya, tambahkan wortel parut ke nugget atau bayam ke omelet. Meski trik “menyembunyikan” sayur ini efektif meningkatkan asupannya, tetap ajarkan anak untuk mengenal dan menyukai sayur dalam bentuk asli agar kebiasaan sehatnya bertahan lama.
Jadilah teladan yang baik. Tunjukkan antusiasme saat Anda sendiri menikmati sayur dan buah. Hindari memaksa anak, karena itu justru bisa membuat mereka semakin menolak. Mulailah dengan porsi kecil, puji setiap usaha mencoba, dan biarkan mereka merasa bangga.
Berikan porsi yang sesuai dan variasi pilihan. Mulai dari jumlah sedikit, lalu tingkatkan perlahan. Tawarkan beberapa jenis sekaligus agar anak merasa bebas memilih, misalnya “Mau pisang atau jeruk hari ini?”
Yang terpenting, bersabarlah. Perubahan kebiasaan butuh waktu. Teruslah mencoba berbagai pendekatan, beri pujian saat mereka mau mencicipi yang baru, dan jangan marah jika sesekali menolak.
Tips memilih sayur dan buah juga tak kalah penting. Pilih yang beragam warna untuk mendapatkan nutrisi maksimal. Misalnya:
- Merah (tomat, semangka): kaya likopen yang melindungi dari penyakit jantung dan beberapa jenis kanker.
- Hijau (bayam, kale, brokoli): mengandung lutein, zeaxanthin untuk kesehatan mata, serta serat tinggi untuk imunitas dan pencernaan.
- Biru/ungu (blueberry, terung): tinggi antosianin sebagai antioksidan kuat.
- Putih (kembang kol): mengandung senyawa yang berpotensi menghambat sel kanker.
- Oranye (wortel, jeruk): sumber beta-karoten, vitamin C, dan kalium untuk daya tahan tubuh.
Sayur dan buah bisa dinikmati segar, beku, kaleng, atau kering—yang penting bersih dari pestisida dan kuman. Selain asupan nutrisi dari makanan, lengkapi perlindungan kesehatan anak dengan vaksinasi rutin.
Dengan kesabaran dan kreativitas, anak pasti bisa tumbuh dengan kebiasaan makan sehat yang menyenangkan!(red/toh)

































.md.jpg)






