Penyuluhan Hukum di SMP-SMA Plus al-Fatimah
Kapolres: Generasi Muda Harus Bersiap Menghadapi MEA
Kamis, 28 Januari 2016 20:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Kota - SMP dan SMA Plus al-Fatimah Bojonegoro menggelar penyuluhan hukum dalam rangka menyambut dibukanya Masyarakat Ekonomi Asean, hari ini, Kamis (28/01) di halaman sekolahnya, Jl Pondok Pinang, Bojonegoro. Agenda tersebut merupakan kegiatan serentak di Indonesia dari Kementerian Hukum dan HAM.
Dibukanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) menjadi perhatian serius bagi Kemenkumham untuk menyiapkan masyarakat tentang sadar hukum melalui penyuluhan ini. Kapolres Bojonegoro AKBP Hendri Fiuser S.Ik, M.Hum, yang menjadi narasumber di acara ini menjelaskan secara singkat tentang MEA dan dampaknya pada Indonesia.
"Ada tiga pilar penting yang perlu diketahui yaitu politik-keamanan, ekonomi, dan sosial-budaya di Asean. Dengan adanya MEA, perekonomian menerapkan sistem perdagangan bebas," terang Kapolres kepada ratusan siswa di lembaga pendidikan di bawah naungan pesantren tersebut.
Ada dampak positif dan negatif dari MEA. Dampak positifnya seperti meningkatnya produktivitas masyarakat Asean, tenaga profesional diperoleh dengan mudah nantinya. “Namun ada juga dampak negatif dari MEA. Salah satu pertanyaan besar, yaitu bisa nggak produk lokal bersaing dengan produk luar? Bila produk lokal tidak mampu bersaing dengan produk luar, tentunya produk lokal akan kolaps. Karena konsumen akan lebih memilih produk luar ketimbang produk lokal,” kata Kapolres Hendri.
Belum lagi, lanjut Kapolres, monopoli terbuka lebar untuk terjadi yang mana yang lemah akan tertindas. Selain itu banyaknya kekayaan alam yang diproses belum maksimal, sehingga ditakuti akan diserang oleh pasar asing.
Oleh sebab itu, Kapolres memotivasi kepada para siswa SMP/ SMA Al Fatimah untuk bersiap menghadapi MEA. “Para pelajar SMP al Fatimah harus memiliki skill yang bisa bersaing dengan SDM luar,” kata Kapolres.(ve/moha)