Mahasiswi Malaysia Berbagi Pengetahuan dan Kebudayaan di Kampung Ilmu
Minggu, 31 Januari 2016 09:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Purwosari – Tiga mahasiswi asal Malaya University Malaysia yaitu Ilzyra Muhammad, Nurul Atiqah Mohd Rusdy, dan Sila berbagi pengetahuan dan kebudayaan Malaysia dengan anak-anak yang belajar di Kampung Ilmu di Dusun Korgan, Desa/Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (30/01) malam.
Tiga mahasiswi asal Malaysia ini sedang melakukan kuliah kerja nyata (KKN) bersama mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya selama sebulan di Desa/Kecamatan Purwosari. Ketiga mahasiswi asal Malaysia ini sedang mengikuti program pertukaran pelajar antara Indonesia-Malaysia.
Kedatangan tiga mahasiswi Malaysia yang disapa Zyra, Atiqah, dan Sila ini disambut dengan hangat oleh 40 anak-anak Kampung Ilmu. Fuja Al Hanna dan Farah, dua anak peserta didik Kampung Ilmu, membacakan puisi khusus menyambut kedatangan mahasiswi asal Malaysia itu dengan judul,”Puisi untuk Kakak-Kakak Tercinta,”. Puisi itu dibacakan dalam dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Tak pelak sambutan pembacaan puisi itu membuat Zyra, Atiqah, dan Sila terharu. Mereka kemudian memperkenalkan diri dan mengaku senang bisa berkumpul dan berbagi kebudayaan Malaysia dengan anak-anak Kampung Ilmu.
“Saya sangat senang bisa berjumpa dengan kalian,” tutur Zyra dengan logat khas Malaysia dan ucapan terbata-bata.
Zyra, Atiqah, dan Sila lalu secara bergantian menceritakan tentang kedatangan mereka di Indonesia. Mereka menyampaikan bahwa mereka mengikuti program pertukaran pelajar dan tinggal di Indonesia selama dua minggu.
“Kami ikut dengan mahasiswa Unair Surabaya,” timpal Sila.
Zyra, Atiqah, dan Sila kemudian bercerita tentang begitu dekatnya kebudayaan Malaysia dengan Indonesia. Indonesia dan Malaysia, kata mereka, merupakan satu rumpun. Baik kebudayaan maupun bahasanya hampir sama yaitu kebudayaan dan bahasa Melayu.
Indonesia dan Malaysia, kata mereka, juga saling berinteraksi dan berbagi kebudayaan dengan baik. Misalnya, kata mereka, tayangan sejumlah sinetron asal Indonesia cukup populer di Malaysia seperti sinetron berjudul Putri yang Terbuang atau Bawang Merah Bawang Putih. Selain itu, musik asal Indonesia juga cukup populer di Malaysia seperti grup band Wali dan penyanyi solo Afgan.
“Orang Indonesia di Malaysia juga bisa hidup rukun dengan penduduk Malaysia,” ungkap Zyra.
Selain itu, mereka juga bercerita tentang sejumlah tempat wisata yang cukup terkenal di Malaysia di antaranya menara Petronas di Kuala Lumpur, Kota Bharu, Melaka, Kucing, Kota Kinabalu, Penang, Langkawi, dan Taman Nasional Gunung Mulu.
Sementara itu, sejumlah film anak-anak juga cukup populer di Indonesia seperti misalnya Upin dan Ipin serta Boboboy. Bahkan, film anak-anak itu sudah seperti menjadi bagian dari anak-anak di Indonesia.
“Tokoh seperti Kak Ros dan Mail yang menjual nasi lemak-nasi lemak itu cukup dikenal di sini (Indonesia,red),” ujar Farah, peserta didik Kampung Ilmu.
Indonesia dan Malaysia bukan hanya sekadar tetangga dekat melainkan juga bisa saling mengisi dan berbagi. Indonesia dan Malaysia selain merupakan satu rumpun Melayu juga saling punya ikatan emosional yang kuat. (rul/kik)