Selama 2015, Demam Berdarah Sebabkan 7 Orang Meninggal
Minggu, 31 Januari 2016 14:00 WIBOleh Mulyanto
Oleh Mulyanto
Kota – Masyarakat Bojonegoro perlu mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD). Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro menyebutkan bahwa selama tahun 2015 lalu, sebanyak 7 nyawa melayang sebab DBD.
Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Dinkes Bojonegoro, dokter Hernowo, mengatakan bahwa pada tahu 2015 lalu sebanyak 561 warga Bojonegoro terserang DBD dan 7 di antaranya meninggal dunia.
“Angka kematiannya memang cenderung lebih kecil daripada tahun sebelumnya, tapi angka penderitanya lebih banyak,” kata dokter Hernowo kepada beritabojonegoro.com (BBC), Jum’at (31/01) lalu.
Dokter Hernowo menjelaskan pada 2015 lalu di bulan Januari terjadi 99 kasus dengan meninggal 1 orang, Februari sebanyak 92 kasus dan yang meninggal 2 orang, Maret sebanyak 76 kasus dan meninggal 1 orang, April sebanyak 45 kasus dan tidak ada yang meninggal, Mei sebanyak 40 kasus dan meninggal 2 orang, Juni sebanyak 26 kasus dan meninggal 1 nyawa, Juli 30 kasus tanpa korban nyawa, Agustus 17 kasus, September 12 kasus, Oktober 20 kasus, November 44 kasus dan Desember 60 kasus.
Dr Hernowo menambahkan DBD marupakan salah satu penyakit mematikan. Penyakit ini ditularkan oleh nyamuk. Penderita DBD biasanya mengalami panas tubuh yang tidak turun - turun yang berlangsung bahkan sampai 7 hari.
"Kalau sudah panas hari 3, ada gangguan peredaran darah, sehingga ada bercak-bercak merah. Jika sudah begitu harus diperiksakan di Rumah sakit atau Puskesmas terdekat,” kata dokter Hernowo.
Dokter Hernowo mewanti-wanti agar masyarakat mempedulikan lingkungannya dari keberadaan nyamuk pembawa DBD. Nyamuk penyebab DBD munculnya di siang hari, mulai jam 08.00 WIB sampai 16.00 WIB. ”Jadi munculnya siang hari, bukan pas malam hari. Kalau malam hari itu nyamuk biasa," tandas dokter Hernowo. (mol/moha)