Dialog Lingkungan Hidup
KNPI Ajak Pemuda Jaga Kelestarian Bengawan Solo
Minggu, 31 Januari 2016 18:00 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
Kota - Sebagai upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat menjaga kelestarian lingkungan hidup, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bojonegoro menggelar Dialog Lingkungan Hidup di Griya MCM, Minggu (31/01).
Sejak pukul 10.00 WIB, pagi tadi, sejumlah anggota Organisasi Kepemudaan (OKP) se-Kabupaten Bojonegoro, mulai kelompok paguyuban hingga kemahasiswaan, memadati Hotel dan Resto MCM, Jalan Pemuda, Kota Bojonegoro. Mereka mengikuti Dialog Lingkungan Hidup bertemakan, Menggagas Format Pelestarian Bengawan Solo Sebagai Upaya Menjaga Obyek Vital Kehidupan Rakyat.
Dialog tersebut dibuka Bupati Bojonegoro Suyoto. Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan rasa senangnya dengan kegiatan dialog semacam survei persepsi publik untuk Bengawan Solo itu. Dia sangat setuju ketika masyarakat Bojonegoro sadar akan pentingnya menjaga kelestarian Bengawan Solo.
"Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan Bengawan Solo memang penting dan perlu dipahamkan kepada seluruh masyarakat," ujar Bupati Suyoto.
Pada kesempatan yang sama, Ketua DPD KNPI Bojonegoro Anam Warsito, kepada beritabojonegoro.com, menyampaikan, kegiatan dialog ini sebagai wujud kepedulian pemuda dalam melestarikan lingkungan hidup, sesuai visi Bojonegoro sebagai lumbung pangan dan lumbung energi.
"Tema ini diambil setelah melihat pada visi pembangunan kita untuk mewujudkan sebagai lumbung pangan dan energi. Kita tahu sektor terbanyak akan bergantung pada Bengawan Solo. Karena pasokan pangan paling besar ada di 15 kecamatan daerah bantaran bengawan," kata Anam di sela-sela acara dialog.
Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Bojonegoro itu menyampaikan, Anggaran Dana Desa (ADD) yang besar ke depan diharapkan bisa menjadi lebih berdaya guna dan mampu menyentuh sektor-sektor yang mendukung visi-misi pembangunan Bojonegoro. Dalam hal ini adalah pengelola sumber daya air Bengawan Solo dan Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA).
"Dengan ADD yang besar, diharapkan ada dukungan Pemkab pada HIPPA. Sehingga HIPPA bisa mengambil peran guna mencukupi kebutuhan air di wilayah masing-masing," jelas Anam.
Acara dialog yang mendatangkan narasumber dari Balai Besar Bengawan Solo, SKPD terkait, dan Walhi (Wahana Lingkungan Hidup) Jakarta tersebut berjalan lancar. Bahkan para peserta sangat berantusias mengikuti sesi tanya jawab. (lyn/tap)