Korban Longsor Bantaran Bengawan Solo
Mashari dan Maryoto Bakal Bongkar dan Pindah Rumah
Jumat, 12 Februari 2016 09:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Padangan – Mashari dan Maryoto, warga RT 10 RW 03, Desa Banjarjo, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, akan membongkar rumahnya dan pindah ke lokasi yang lebih aman. Saat ini rumah Mashari tinggal berjarak sekitar 1,5 meter dengan bibir Bengawan Solo yang terus longsor. Sedangkan, rumah Maryoto berjarak 3 meter dengan bibir sungai.
Bantaran di depan rumah Mashari longsor sepanjang 50 meter dengan kedalaman lebih dari 5 meter. Bangunan dan tanaman di pinggiran sungai ikut terseret longsor dan tercebur ke sungai yang airnya mengalir deras. Sementara itu, tiang listrik di samping rumah Mashari juga dibongkar dan dipindahkan oleh petugas PLN Bojonegoro.
Paving di depan rumah Mashari dibongkar. Sementara, Mashari mengaku akan membongkar dan pindah ke lokasi lain di kampung itu pada saat musim kemarau mendatang. “Jadi sementara ini selama musim hujan kami tetap bertahan di sini,” ujar Mashari pada BBC, Jumat (12/02).
Mashari menuturkan, ia mempunyai lahan lain yang dibelinya beberapa tahun lalu. Ia berencana pindah ke lokasi itu dengan biaya sendiri. Sementara itu, bantuan dari pemerintah daerah untuk bongkar dan pindah rumah itu juga tidak seberapa yakni sekitar Rp500.000 sampai Rp1 juta.
“Jadi bongkar dan pindah rumah itu atas biaya sendiri,” ungkapnya.
Selain itu, tanah bantaran dekat permukiman penduduk juga longsor di lingkungan RT 04 RW 01 Desa Kuncen, Kecamatan Padangan. Longsor bantaran itu sepanjang 10 meter. Kemudian, tanah bantaran di Desa Kemiri, Kecamatan Malo juga longsor sepanjang 300 meter dengan lebar 20 meter. (rul/kik)