Geliat Industri Kreatif Masyarakat Desa
Sudah Masuk Supermarket Lokal, Masih Perlu Pengembangan
Rabu, 17 Februari 2016 19:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Kapas - Banyak potensi kreatif dari masyarakat desa dikembangkan sebagai sarana untuk menuju kemandirian bersama. Salah satunya yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, yang membentuk kelompok usaha kreatif untuk menumbuhkan geliat kemandirian masyarakat bawah. Sebanyak 5 kelompok usaha yang terdiri dari 5 orang anggota setiap kelompoknya sudah terbentuk di Desa Ngampel sejak 3 tahun lalu.
Dari 5 kelompok tersebut, setiap produk yang dihasilkan akan dikumpulkan dan dipasarkan secara bersama. Saat ini produk yang dimiliki oleh kelompok usaha di Ngampel di antaranya kerupuk waluh, sirup belimbing wuluh, selai belimbing wuluh, kerupuk aras pisang, dan keripik tempe, serta yang bukan makanan salah satunya sandal karet.
Indera, salah seorang ibu rumah tangga yang menjadi anggota kelompok usaha tersebut mengaku sangat tertarik untuk mengembangkan terus produk yang sudah dimiliki agar ke depannya Ngampel memiliki produk unggulan.
"Saat ini kami mempunyai beberapa produk dan kedepan akan terus kami kembangkan agar lebih baik," kata Indera.
Indera mengaku kendala yang saat ini dialami adalah kurangnya bahan baku untuk membuat kerupuk waluh yang sudah memiliki label dan izin dari Dinas Kesehatan setempat.
“Produk yang sebenarnya sudah bagus adalah krupuk waluh. Namun di musim hujan kami kekurangan bahan, sementara untuk yang lain masih proses pengembangan," imbuhnya.
Untuk proses penjualan kelompok usaha di Desa Ngampel tersebut sudah menjalin kerja sama dengan supermarket lokal dengan syarat produk harus mengantongi izin dari Dinas Kesehatan. Beberapa kali kelompok usaha tersebut juga menerima pesanan dari luar kota seperti Yogyakarta dan Surabaya.
“Di lokal kemarin kita mendapat pesanan dari pengelola Wisata Atas Angin agar membuatkan merek sandal dengan tulisan Atas Angin," lanjut Idera.
Sementara untuk modal yang yang digunakan, menurut Indera, berasal dari CSR JOB PPEJ yang berupa bantuan alat - alat produksi bagi setiap kelompok. (ping/moha)