News Ticker
  • Wabup Bojonegoro Tinjau Kesiapan Pembangunan Infrastruktur Jalan di Desa Pragelan
  • Satu dari 6 Mahasiswa UIN Walisongo yang Hanyut di Sungai di Kendal, Berasal dari Bojonegoro
  • Prakiraan Cuaca Kabupaten Bojonegoro, Rabu, 05 November 2025
  • 05 November
  • Bupati Bojonegoro dan Lurah Kepatihan Raih Penghargaan Lomba Siskamling Pemprov Jatim
  • Harga Pupuk Turun, DKPP Bojonegoro Jamin Ketersediaan di Musim Tanam Aman
  • Usai Evaluasi Kemenkeu dan Mendagri, Bupati Bojonegoro Akan Evaluasi Menyeluruh OPD Soal Pengelolaan Anggaran
  • Pertamina Patra Niaga Masif Siagakan Layanan dan Kualitas BBM, Pastikan Penanganan Terukur
  • ASN Bojonegoro Didorong Kuasai Data Spasial dan SPBE untuk Percepatan Transformasi Digital
  • Emas dan Telur Ayam Jadi Pemicu Utama Inflasi Bojonegoro, TPK Hotel Naik Saat Ada Event Pemkab
  • Harga Pupuk Bersubsidi Turun, Petani Bojonegoro Sambut Gembira
  • Trump Naikkan Tarif China: Perang Dagang Dimulai Lagi, Siapa yang Akan Paling Terluka ?
  • Prakiraan Cuaca Kabupaten Bojonegoro. Selasa, 04 November 2025
  • 04 November
  • Bupati Wahono Tegaskan Gayatri adalah Langkah Awal Kemandirian Ekonomi Keluarga
  • Bengkel Mitra Pertamina di Bojonegoro Padat, Puluhan Kendaraan Ditangani Cepat
  • Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Indonesia Punya Peluang Besar
  • Kekosongan Kursi Kepala OPD Bertambah Setelah Pelantikan Sekda Baru
  • Gubernur Khofifah Ajak Warga Jatim Rawat Persatuan di Tengah Dinamika Global
  • Menko PMK Dorong Pemkab Bojonegoro Lakukan Transformasi dan Kolaborasi di Tengah Tantangan Fiskal
  • Pemkab Bojonegoro Tegaskan Komitmen Transparansi dan Kesejahteraan Pekerja Tembakau
  • SH Terate Cabang Bojonegoro Resmi Buka Program Latihan Pencak Silat Usia Dini
  • Offroad Bojonegoro 2025, dari Medan Lumpur Tumbuh Solidaritas dan Cinta Alam
  • Prakiraan Cuaca Kabupaten Bojonegoro, Senin 03 November 2025
Merawat Demokrasi Dengan  Karya

Catatan Ringan dari Forum Buntwani Johannesburg

Merawat Demokrasi Dengan Karya

Oleh Kang Yoto

UNDANGAN dari Arfika Selatan memancing rasa penasaran tersendiri. Pertama, demokrasi Afrika Selatan hanya kurang lebih lima tahun lebih awal dari Indonesia dan kini tampak sudah matang. Tentu menarik belajar pengalaman Afrika Selatan.  Kedua, acara yang saya hadiri sendiri sungguh menarik, Buntwani  “The Next Step in Innovation for Good Governance: Moving the dialogue forward from potential to impact” 25-26 August 2015 di Misty Hills Country Hotel, Johannesburg, South Africa. Kegiatan ini dilaksanakan kerja bareng: TechSoup Global, Open Institute and Making all Voices Count. Kegiatan berlangsung sangat dinamis dan difasilitatori oleh Allen Gunn. Bagi saya mendapatkan pengetahuan dan jaringan untuk peningkatan kapasitas pemerintahan saya yakin sangat bermanfaat bagi Bojonegoro. 

Saya sengaja datang dua hari sebelum dimulai, untuk mendapatkan kesempatan istirahat dan ada waktu sehari untuk melihat perkembangan Johannesburg. Saya memilih mengunjungi Museum Apartheid. Dengan cara ini dapat lebih cepat memahami sejarah Arfika Selatan. Terutama, apa latar belakang politik Apartheid dan proses demokratisasi yang melahirkan tokoh menonjol Nelson Mandela. 

Di depan Museum Apartheid, pintu masuk untuk orang kulit putih dibedakan dangan non kulit putih (Robin Backer, Kang Yoto dan  Anna Seicicka (Techsoup Polandia)

Sejak memerdekakan diri dari Inggris, orang orang kulit putih yang umumnya keturunan Inggris dan Belanda, berjumlah kurang lebih 11 persen. Mereka membentuk pemerintahan dan menyelenggarakan pemilu yang hanya diikuti laki-laki kulit putih. Hampir dalam segala hal terdapat pembedaan dengan tegas dan pengistemewaan orang kulit putih. Sistem inilah yang disebut dengan apartheid. Sistem ini berakar pada sejarah yang dimulai abad ke 16 atau abad ke 17 (1662).   Nenek moyang orang kulit putih dari Inggris dan Belanda datang untuk membuka pertambangan berlian, emas dan chrome.  Mereka datang membawa pekerja dari Asia. Penduduk asli terpinggirkan karena tidak memiliki kemampuan dan peralatan. Pemerintah kolonial Inggris tentu saja memberikan dukungan militer. Dominasi ekonomi dan politik kulit putih memang membawa ekonomi Afrika  Selatan menjadi paling maju di antara negara-negara Afrika lainnya, meskipun kesenjangan antara kaya dan miskin masih sangat tinggi. Penduduk non kulit putih yang mayoritas berkulit hitam lebih banyak hidup dalam kemiskinan, tidak memiliki hunian yang layak, tingkat pendidikan rendah dan mendapatkan fasilitas kesehatan yang kurang memadai. Semua bentuk perlawanan terhadap rezim apartheid akan menyebabkan penjara bagi pelakunya. Termasuk Nelson Mandela yang sempat menghuni penjara selama 27 tahun dan baru dibebaskan oleh Presiden F.W. De Klerk tahun 1990.  Proses negoisasi demokrasi memakan waktu hampir 3 tahun, hingga menghasilkan pemilu demokratis pertama tahun 1994. Pemilu itu diikuti oleh seluruh penduduk usia 18 tahun ke atas laki maupun perempuan. Apapun warna kulitnya. Berdasar undang-undang baru yang dirancang untuk menghormati HAM. Pemilu ini dimenangkan partainya Mandela dan mengantarkannya menjadi Presiden. Namun perjuangan Mandela setelah berkuasa tidak kalah beratnya dibanding dengan perjuangannya saat mendekam di penjara. 

Tantangan terberat Mandela adalah tuntutan balas dendam dan kehendak dominasi  oleh kulit hitam. Namun Mandela menjawab dengan tegas, "Tujuan membangun demokrasi bukanlah mengubah dominasi dari kulit putih ke kulit hitam. Demokrasi itu untuk hidup berdampingan dengan saling respek dan menghargai." Mandela membentuk Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi. Salah satu kalimatnya yang terkenal: "Masa lalu dapat dimaafkan walau tidak untuk dilupakan." Selama memerintah, Mandela membangun 700.000 rumah layak untuk orang miskin. Memberi fasilitas kesehatan gratis kepada anak-anak dan melaksanakan wajib belajar 12 tahun. Tentu, yang paling menonjol adalah keberhasilan Mandela dalam menyembuhkan luka masa lalu dan menyatukan rakyat Afrika Selatan apapun kulit dan keyakinannya. Saat ini, pergi kemanapun di kota besar akan bertemu orang berlalu lalang, berbeda warna kulit dan keyakinan dalam damai. 

Sepanjang perjalanan kembali ke Indonesia, penulis tiba-tiba berpikir bahwa demokrasi Indonesia tidak kalah hebat. Mandela membangun demokrasi dengan musuh yang secara simbolik sangat jelas: apartheid / kulit putih.  Kita membangun demokrasi melawan watak dan sikap otoriter, radikal, ingin benar dan menang sendiri yang justru dari sesama saudara. Saudara yang kulit dan agamanya sama.  Siapa  yang dilawan sebenarnya tidak jelas. Tugas transformasi membangun terwujudnya Bhineka Tunggal Ika, penghargaan terhadap kemanusian dan keadilan, moralitas atas dasar ketuhanan dan permusyawaratan yang dipimpin dengan hikmat kebijaksanaan memerlukan usaha keras dan panjang. 

Namun baik Afrika Selatan maupun Indonesia (baca: Bojonegoro) saat ini sama-sama menghadapi tantangan bagaimana merawat demokrasi dan menjadikannya efektif untuk mewujudkan kesejahteraan bersama, keadilan dan kemajuan berkelanjutan. Demokrasi di mana Pemerintah hadir di semua masalah rakyat, pemimpin nyambung dengan yang dipimpin dan penggunaan kekuasaan dapat dipertanggungjawabkan.

Untuk lnilah, pertemuan Buntwani terasa sangat relevan. Pertemuan dihadiri 60-an orang dari berbagai dunia terutama Afrika, Eropa, Asia dan USA, dengan latar belakang: pemerintah, CSO (baca: LSM) dan lembaga donor. Semangatnya sama; bagaimana mematangkan demokrasi. Pertemuan ini percaya bahwa keterbukaan data dan inovasi penggunakan teknologi informasi akan memperkuat efektifitas akuntabilitas publik, lahirnya berbagai terobosan yang mampu meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik. 

Workshop yang saya ikuti kali ini berbeda dari biasanya. Tidak ada pembicara. Tidak ada paper dan tidak ada presentasi. Masing-masing dapat menawarkan pengalaman dan usulan, lalu berdiskusi kecil sesuai minatnya. Peserta yang datang adalah orang-orang terpilih yang sangat kompeten di bidangnya dan telah memiliki karya. 

Usai acara: David (Vice Presiden Techsoup Afsel), Kang Yoto, Alen (fasilitator) Imran dan Ali (Pakistan).

Saya sendiri tertarik dengan pengalaman Bank Dunia dalam membanguan management banjir berbasis masyarakat dan peta drone, disamping open data berbasis masyarakat di Kenya. Apa yang dilakukan mirip dengan di Bojonegoro. Bedanya penggunagaan IT sudah lebih dahulu. Kepada Edward Charles Anderson, senior ICT Policy Specialist (kantor Tanzania), saya menyatakan tertarik dan dia menyanggupi memberikannya secara cuma-cuma. Ptatform Ushahidi, perusahaan non profit di Nairobi juga sangat menarik. Selain membuka open source secara gratis, Daudi Were,  salah seorang pendirinya membuat terobosan yang luar biasa; berbisnis tanpa harus memulainya dengan uang. Dia buktikan lewat Ushahidi. 

Secara berantai, saya bercerita soal pembangunan demokrasi di Bojonegoro. Juga bagaimana penggunaan teknologi informatika. Awalnya saya hanya bercerita kepada seorang peserta dari Belanda soal: saya memberikan nomor hand phone kepada rakyat Bojonegoro, dialog publik hari jumat dan LAPOR sebagai upaya membangun hubungan horizontal dengan publik. Publikasi data-data pemerintah di web dan open data Indonesia. Penggunaan WA untuk group Kepala Satker dan group diskusi untuk pengembangan beberapa agenda.

Demokrasi di Bojonegoro dibangun bersama-sama. Tidak hanya oleh pemimpinnya, tapi juga rakyat dan seluruh stake holder. Kawan Belanda ini menceritakan kepada yang lain, lalu berturut mendatangi saya Dr George Mukundi, Lucia dari Making All Voice Account, Jeb dari USA, Ketie Benner, kawan Jeb dari New York Times. Daudi dari Ushahidi bahkan meminta saya menyampaikannya kembali dalam ngobrol kecil. Saya malu ketika di sesi penutupan peserta dari Muzambique  merasa sangat terinspirasi soal Bojonegoro dan akan membawa kisahnya ke negerinya. Dr George Mukundi, African United Council berbicara agak panjang di sesi penutupan hanya untuk mengatakan terimakasihnya atas pencerahan demokrasi model Bojonegoro. Di perjalanan pulang, ia kirim pesan lewat WA kepada saya: "Many thanks Mayor, You were my greatest inspiration this entire meeting and hope keep in touch and invite you to our experiences sharing and hope some day will see you...."

Sambil menunggu jemputan, di lobby Misty Hotel (bukalah di internet soal hotel ini. Sebuah hotel di bukit yang sangat menyatu dengan alam) terdengar lirih gema  Michael  Jackson: We Are Not Alone... Dunia benar-benar flat, horizontal dan tidak berjarak. Bojonegoro bagian dari dunia! lilin kecil yang kita nyalakan untuk merawat dan menggunakan demokrasi untuk membuat hidup bersama lebih baik terlihat oleh dunia.

Nyanyian kecil ... wujudkan masa depan nan jaya. .. saling mencinta senafas dan sejiwa... terdengar juga dari sudut kecil Afrika Selatan. Mari kita rawat lilin itu dan biarkan nyanyian kecil itu terus terdengar....

Kang Yoto

Antara Johannesburg - Doha Qatar, 27 Agustus 2015

Banner Ucapan HJB Bupati dan Wabup
Berita Terkait
  • Proses

  • Apa yang Terlihat

  • Cerita Kehidupan

  • Sering Kali

  • Apa yang Dicari

  • Kemauan

  • Kadang

  • Dahsyatnya Cinta

  • Istirahat

  • Perlu Contoh

  • Peduli

  • Kehormatan

  • Tidak Sama

  • Alasan

  • Karena Cinta

Videotorial

Penyemayaman Api Abadi Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 di Pendopo Malowopati

Berita Video

Penyemayaman Api Abadi Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 di Pendopo Malowopati

Bojonegoro - Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, didampingi Wakil Bupati Nurul Azizah dan Ketua DPRD Abdulloh Umar, bersama jajaran Forkopimda Bojonegoro ...

Berita Video

Berikut Ini Optimalisasi Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau di Kabupaten Bojonegoro

Berita Video

Berikut Ini Optimalisasi Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau di Kabupaten Bojonegoro

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, pada tahun 2025 ini dialokasikan bakal menerima Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) sebesar ...

Teras

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

Menyoroti Konsep Penanggulangan Bencana di Bojonegoro

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

"Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana, Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. ...

Opini

Trump Naikkan Tarif China: Perang Dagang Dimulai Lagi, Siapa yang Akan Paling Terluka ?

Trump Naikkan Tarif China: Perang Dagang Dimulai Lagi, Siapa yang Akan Paling Terluka ?

Surabaya - Ketegangan perang dagang (trade war) antara Amerika Serikat dan China kembali memanas pada tahun 2025. Situasi ini seperti ...

Quote

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Saat datangnya Hari Raya Idulfitri, sering kita liha atau dengar ucapan: "Mohon Maaf Lahir dan Batin, seolah-olah saat IdulfFitri hanya ...

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Bojonegoro - Salah satu putra terbaik asal Bojonegoro, Prof Dr Pratikno MSoc Sc, pada Minggu malam (20/10/2024) kembali dipilih menjadi ...

Eksis

Latihan Serius Berujung Manis, Nyafica Juarai Lomba Bertutur tentang Nilai Hidup Orang Samin

Latihan Serius Berujung Manis, Nyafica Juarai Lomba Bertutur tentang Nilai Hidup Orang Samin

Bojonegoro - Pemkab Bojonegoro menggelar Lomba Bertutur tingkat Kabupaten. Lomba ini berakhir pada Jumat (31/10/2025) kemarin. Sepuluh finalis bersaing memperebutkan ...

Infotorial

Prakiraan Cuaca Kabupaten Bojonegoro, Rabu, 05 November 2025

Info Cuaca

Prakiraan Cuaca Kabupaten Bojonegoro, Rabu, 05 November 2025

Prakiraan Cuaca Kabupaten Bojonegoro, Rabu, 05 November 2025

Cek prakiraan cuaca di seluruh wilayah Kabupaten Bojonegoro untuk hari Rabu, ...

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Blora - Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD dan warga sekitar terus melakukan pencarian terhadap serpihan pesawat tempur T-50i Golden ...

Religi

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Judul itu menjadi tema pembekalan sekaligus pengajian Rabu pagi (24/01/2024) di Masjid Nabawi al Munawaroh, Madinah, kepada jemaah umrah dari ...

Wisata

Berikut ini Rangkaian Acara Peringatan Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 Tahun 2025

Hari Jadi Bojonegoro Ke-348

Berikut ini Rangkaian Acara Peringatan Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 Tahun 2025

Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, telah mengagendakan sejumlah acara untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro (HJB) ke-348 yang jatuh ...

Hiburan

Emas dan Telur Ayam Jadi Pemicu Utama Inflasi Bojonegoro, TPK Hotel Naik Saat Ada Event Pemkab

Emas dan Telur Ayam Jadi Pemicu Utama Inflasi Bojonegoro, TPK Hotel Naik Saat Ada Event Pemkab

Bojonegoro Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bojonegoro mencatat, harga emas dan telur ayam menjadi dua komoditas utama yang mendorong kenaikan ...

1762371073.4226 at start, 1762371073.5626 at end, 0.13998198509216 sec elapsed