Kemenag Bojonegoro Musahkan Sticker yang Dianggap Meresahkan
Rabu, 14 September 2016 08:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Bojonegoro Kota – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bojonegoro akhirnya memusnahkan stiker transparan yang dianggap berkonten meresahkan. Stiker ini sebelumnya dimaksudkan sebagai wujud gerakan ayo mengaji bagi pelajar di sekolah-sekolah di bawah naungan Kemenag.
Pada Selasa (13/09/2016), pihak Kemenag yang dipimpin langsung oleh Kepala Perwakilan Bojonegoro, H. Munir, dan Kasi Pais, Abdul Wahid, memusnahkan stiker-stiker tersebut di kantor Kemenag setempat. Hadir pula perwakilan dari KKG, Agus Salim, Polri, Suyono dan Ketua Pelaksana, Imam Sutikno.
Sebelumnya, puluhan anggota GP Ansor Bojonegoro, sempat mendatangi kantor Kemenag untuk mempertanyakan keberadaan stiker tersebut. Mereka menganggap kontennya berkonotasi pada salah satu aliran tertentu. Hal itu dianggap dapat memicu konflik antar umat Islam di Bojonegoro.
"Seyogyanya ini menjadi pelajaran untuk kita semua. Kita harus lebih hati-hati dalam melangkah. Terlebih jika menyangkut urusan aqidah," tandas Ketua GP Ansor Cabang Bojonehoro, Nur Faizin.
Menurut dia semua pihak harus berhati-hati terhadap sesuatu yang berhubungan dengan pemahaman dan keyakinan. Salah satunya adalah perkembangan paham radikal di Bojonegoro. Untuk selanjutnya, dia juga akan melakukan beberapa langkah edukasi bagi masyarakat, tentang faham yang berpotensi mengancam NKRI.
Diketahui dari berita acara pemusnahan terdapat 10.000 eksemplar stiker yang telah dicetak oleh Kemenag. Adapun 9.400 eksemplar diantaranya masih dalam keadaan baik atau utuh. Sedangkan 600 eksemplar diantaranya dalam keadaan rusak.
Usai pemusnahan stiker-stiker tersebut, jika masih menjumpai peredarannya di luar, agar menutupnya dengam stiker warna biru. (rul/kik)