Dualisme Kepengurusan Kadin Dinilai Hal yang Wajar
Sabtu, 17 September 2016 08:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Bojonegoro Kota - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bojonegoro menilai dualisme kepengurusan yang saat ini terjadi pada tubuh organisasi Kadin (Kamar Dagang dan Industri) adalah hal yang wajar dalam organisasi. Namun DPRD berharap ada penyelesaian yang baik antara kedua belah pihak.
"Terkait dualisme Kadin Komisi A yang membidangi organisasi kemasyarakatan menganggap dualisme kepengurusan tersebut merupakan dinamika organisai yang masih wajar di alam demokrasi walau sebenarnya sangat disayangkan," ujar Anggota Komisi A DPRD Bojonegoro Anam Warsito, Sabtu (17/09/2016).
Dengan adanya dualisme tersebut Komisi A berharap jangan sampai tugas pokok dan fungsi Kadin jadi terganggu karena sibuk berkonflik sehingga usaha-usaha untuk memajukan dunia usaha dan perdagangan baik skala usaha kecil menengah maupun besar terhambat.
Saat ini kepengurusan Kadin Bojonegoro memang tengah terbagi menjadi dua. Yang pertama Kadin dibawah kepemimpinan Budiono yang terpilih dalam muskab beberapa waktu lalu melalui penunjukan oleh Kadin Provinsi dibawah pimpinan La Nyala Mataliti. Yang kedua adalah Kadin dibawah kepemimpinan Anwar Sholeh yang diberikan SK Caretaker oleh Kadin Provinsi dibawah pimpinan Dr H Basa Alim Tualeka.
Kadin dibawah kepemimpinan Anwar Sholeh usai mendapatkan SK juga sempat bersilaturahim kepada bupati Bojonegoro untuk mendapatkan pengakuan. Selanjutnya mereka juga menggelar jumpa pers beberapa waktu lalu untuk mendeklarasikan keberadaannya. Anwar Sholeh juga menilai tidak masalah jika saat ini ada dua Kadin di Bojonegoro.
Terkait penyelesaian dualisme kepengurusan yang dapat menyelesaikannya adalah para pengusaha dan pedagang yang tergabung dalam Kadin sendiri. Karena merekalah yang paling tahu aturan main atau mekanisme penyelesainya secara organisasi sesuai peraturan organisasi yang dimiliki Kadin.
" Yang terpenting Komisi A berharap dengan adanya dualisme ini tidak menyebabkan iklim usaha dan perdagangan di Bojonegoro terganggu justru malah terjadi kompetisi dan persaingan yang sehat dengan berlomba - lomba membuat program terobosan agar dunia usaha semakin maju sehingga perekonomian masyarakat semakin meningkat," tutur Anwar Sholeh.
Sementara itu Ketua Kadin Bojonegoro Budiono ketika dikonfirmasi beritabojonegoro.com melalui sambungan seluler, tidak memberikan jawaban. (pin/kik)