Hari Jadi Bojonegoro
Logo Karya Pemuda asal Kapas Jadi Logo Resmi HJB Ke-339
Jumat, 23 September 2016 19:00 WIBOleh Piping DP dan Vera Astanti
Oleh Piping DP dan Vera Astanti
Bojonegoro Kota - Panitia penyelenggara kegiatan Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke-339, Jumat (23/09/2016) siang pukul 14.30 WIB, mengumumkan pemenang lomba pembuatan logo HJB di Pendapa Kabupaten Bojonegoro.
Dari hasil penilaian 3 orang juri yang berlatar belakang pegiat seni, kebudayaan, dan media massa, akhirnya menetapkan logo karya Ali Maksum sebagai logo resmi HJB tahun ini.
"Setelah melalui berbagai penilaian dari tim juri independen, kita telah mendapatkan juara dan akan kita gunakan sebagai logo HJB ke-339," ujar Kabid Pelestarian dan Pengembangan Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro Iriantini AM.
Logo karya pemuda asal Kecamatan Kapas itu berhasil menyisihkan 40 peserta lainya, dari total 41 peserta yang mengirimkan desain logo. Lomba desain logi sendiri digelar Disbudpar karena ada usulan dari berbagai pihak. Tujuannya agar ada kontribusi aktif dari masyarakat Bojonegoro.
Baca berita: Dibuka Lomba Desain Logo HJB ke-339 Tahun 2016
Bupati Bojonegoro Drs H Suyoto MSi sendiri yang menyerahkan hadiah berupa uang pembinaan senilai Rp 1 juta kepada pemenang lomba Ali Maksum usai acara dialog publik, Jumat siang di Pendapa.
Ditemui usai menerima hadiah, Ali Maksum mengatakan, dirinya tidak menyangka kalau bisa menjadi pemenang dalam lomba ini. "Sekalipun demikian saya tetap optimis dan ternyata doa saya diijabahi sama Allah SWT. Saya senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan lomba yang diselenggarakan Disbudpar ini," ungkapnya dengan nada bahagia.
Sementara itu, salah satu anggota tim juri, Gatot Widodo menyatakan, karya Ali Maksum memang layak untuk menang. Ada beberapa alasan kenapa karya Ali yang terpilih. "Kesederhanaan terwakili oleh warna yg teduh. Kemudian riuh pesta dan kemeriahan Hari Jadi Bojonegoro yang diwakili oleh corak ornamen yang menggambarkan kekayaan alam Bojonegoro," ungkapnya.
Gatot menambahkan, secara global bentuk hati mengambarkan pengabdian tulus pada tanah kelahiran, profesi, dan tuhan. Tak ada yang bisa melebihi batas maksimal, kecuali doa dan kerja keras penuh cinta. "Karya Ali singkatnya merupakan Power of Love," tandasnya. (pin/ver/tap)