40 Tagana Mantapkan Kesiapan Penanggulangan Bencana di Bojonegoro
Senin, 26 September 2016 15:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Bojonegoro Kota - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sosial (Disnakertransos) Kabupaten Bojonegoro mengumpulkan 40 personil Taruna Siaga Bencana (Tagana) di aula kantor dinas setempat, Senin (26/09/2016). Mereka dikumpulkan untuk melakukan kesiapan penanggulangan bencana banjir dan longsor di Bojonegoro.
"Tagana mempunyai tugas di antaranya berperan dalam tahapan penanggulangan pasca bencana, pada saat bencana atau jika terjadi bencana, dan pra bencana," ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sosial Adie Wicaksono.
Bojonegoro merupakan daerah yang terlalui oleh bencana, salah satunya adalah banjir Bengawan Solo. Kejadian tersebut tidak bisa lepas dari peran serta dalam menjaga lingkungan daerah lain atau lebih dikenal dengan banjir kiriman, yaitu dari hulu Ngawi dan Solo.
"Kegiatan yang dilaksanakan ini merupakan pemantapan bagi anggota Tagana dengan harapan dapat meminimalisir korban jika terjadi bencana," jelasnya.
Adie menambahkan, saat ini Tagana akan berkoordinasi dengan BPBD daerah untuk membantu bencana yang nanti terjadi di wilayah Bojonegoro. "Tagana kami beri tugas untuk melaporkan kejadian longsor dari bantaran bengawan, tak hanya itu mereka wajib melaporkan kejadian bencana yang berada di sekitarnya," imbuhnya.
Jumlah personil Tagana di Bojonegoro sekitar 40 orang yang tersebar di seluruh kecamatan. Setiap kecamatan rata-rata memiliki 2 personil Tagana.
Adie juga menyampaikan, dasar hukum adanya Tagana adalah Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Ditambah Undang-Undang Nomor 11 tahun 2009, tentang Kesejateraan Sosial (Lembaran Negara RI tahun 2009 Nomor 12 Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4967), serta Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Bantuan Bencana. (mol/tap)