Pertemukan Petani dengan Pembeli, Disperindag Bojonegoro Gelar Pasar Lelang
Selasa, 27 September 2016 14:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Bojonegoro Kota - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bojonegoro menggelar pasar lelang daerah komoditi pertanian, di aula MCM, Jalan Pemuda nomor 14, Selasa (27/09/2016). Pasar lelang itu memfasilitasi petani untuk bertemu langsung dengan pembeli.
Kegiatan itu digelar untuk menyejahterakan para petani dengan memangkas rantai distribusi yang panjang, sehingga berdampak pada perbedaan harga antara petani dan tengkulak. Para petani memasarkan hasil taninya berupa padi, jagung, bawang merah, singkong, gaplek, kedelai, kacang hijau, rempah seperti kunyit jahe.
Tak hanya itu, produk peternakan telur dan daging biasanya sapi atau kambing hidup. Sehingga, petani lokal Bojonegoro bisa meningkatkan kesejahteraannya.
Kepala Disperindag Basuki mengatakan, dia mengundang berbagai pengusaha dan pedagang pasar induk puspa agro, serta kantor perwakilan dagang, dan dihadiri pula oleh kantor perwakilan dagang dari NTT, Ambon dan Maluku.
“Tahun 2014 transaksi penjualan produk pertanian mencapai 36 miliar 900 juta rupiah yang terdiri dari beberapa komoditas antara lain jahe gajah, jahe merah, kacang hijau, kedelai, jagung, gaplek,kacang tanah kulit dan beras,” katanya.
Lodowyk umbu lado, pedagang dari Kabupaten Sumbawa di NTT mencari beras dengan harga standart sekelas Bulog dalam kemasan 25 kilogram membutuhkan 1000 ton yang akan dikirim 2-3 bulan sekali.
“Karena Bojonegoro adalah daerah lumbung padi sehingga bisa kerjasama dengan pemerintah kabupaten Bojonegoro. Nantinya seperti wilayah Indonesia Timur yang mensuplai ke turki bahan pokok dan hasil perkebunan. Untuk rempah dan arang kayu asem,” katanya.
Sementara itu Supriyo Hadi Saputra dari kantor perwakilan Indonesia Timur, Supriyo, menjelaskan kebutuhan arang kayu asam sangat banyak jadi membutuhkan banyak suplai sehingga mungkin wilayah Bojonegoro mempunyai stok kebutuhan yang bisa membantu di Turki.
Tak hanya itu, Supriyo juga menyuplai ke Papua dan Maluku. Untuk Bojonegoro ini, dirinya membidik rempah dan polowijo, beras dan jagung. Untuk harga dijelaskan bahwa mengikuti harga pasar atau harga yang berlaku.
Untuk bermitra dengannya, dia akan memilih petani yang memperhatikan kualitas produk yang dijual. Dicontohkan untuk jagung yang dipilih adalah yang kadar airnya 17 persen seperti dari Dander, Kalitidu, Sugihwaras dan Baureno.
Sementara itu, salah satu petani dari Kecamatan Bubulan, Kisworo, mengakui bahwa dirinya sudah kali kedua mengikuti kegiatan lelang komoditi. “Lebih enak dengan lelang karena harga stabil. Komoditas yang dijual adalah jagung yang memiliki kualitas super. 3000-3500 rupiah perkilogran namun dilelang ini .jika bulan dua dan tiga berapapun sanggup dijual,”katanya.(mol/moha)