Hingga September, 196 Bayi di Bojonegoro Meninggal Saat Lahir
Rabu, 28 September 2016 14:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Bojonegoro Kota - Angka Kematian Bayi (AKB) di wilayah Kabupaten Bojonegoro terbilang masih cukup tinggi. Sejak Januari sampai September 2016 ini tercatat di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro sebanyak 196 bayi meninggal saat proses kelahiran.
Kepala bidang Layanan Masyarakat Dinkes Bojonegoro dr Isanaini mengatakan, jumlah tersebut sudah melebihi target. “Sebab pada tahun 2015 lalu, terhitung hingga bulan September, jumlah kematian bayi sebanyak 192. Sehingga pada tahun ini diperkirakan mengalami kenaikan angka,” katanya.
Proses melahirkan, kata dr Isnaini, harus dianggap penting oleh masyarakat. Karena pada saat itu ada resiko kematian bagi si ibu dan si bayi, sehingga dalam proses kelahiran harus benar benar terjaga dan disiapkan lebih awal. Hal itu harus disadari seluruh masyarakat Bojonegoro.
"Saat ini banyak masyarakat perdesaan yang masih menganggap remeh proses melahirkan sehingga masih jarang warga yang mempersiapkan proses kelahiran,” katanya.
Masih kata dr Isnaini, tahun ini diharapkan ada penurunan AKB. Dinkes perlu usaha serius agar tidak terjadi peningkatan. “Namun kita tetap selalu sosialisasi kepada masyarakat untuk selalu mempersiapkan proses kelahiran sehingga bisa melahirkan dengan selamat,” katanya.(mol/moha)