Tahun ini Ada 19 Penderita HIV-AIDS di Bojonegoro Meninggal Dunia
Kamis, 29 September 2016 13:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Bojonegoro Kota - Diam-diam HIV/AIDS sudah mengakibatkan 19 warga Bojonegoro meninggal dunia. Data ini terungkap saat Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Monitoring dan Evaluasi Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Bojonegoro di Ruang Angling Dharma Pemkab Bojonegoro, Kamis (29/09/2016).
Berdasarkan data yang masuk di KPA Bojonegoro dalam kurun waktu Januari sampai Agustus tahun ini terdapat 143 penderita HIV/AIDS (ODHA) baru. Dan 19 di antaranya harus meregang nyawa karena virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh ini. Dari 143 ODHA baru ini 124 masih hidup.
"Yang mengejutkan, penderita HIV AIDS ini sudah menyebar di 28 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro. Jumlah penderita tertinggi adalah Kecamatan Kapas dengan 15 ODHA, disusul Kecamatan Dander dengan 12 ODHA, dan Kecamatan Ngasem dengan 11 ODHA," ujar Kabag Humas dan Protokol Pemkab Bojonegoro Heru Sugiharto SE MM.
Berdasarkan jenis pekerjaan dari 143 ODHA itu, rinciannya ibu rumah tangga sebanyak 46 orang, buruh kasar 17 orang, wiraswasta 16 orang, petani atau nelayan 8 orang, karyawan 2 orang, PNS 2 orang, dan TNI/Polri 1 orang. Sedangkan 23 lainnya tidak diketahui.
Dari golongan umur, pada usia 0-4 tahun terdapat 2 penderita, usia 20-24 tahun 6 penderita, usia 25-29 tahun 9 penderita, usia 30-34 tahun 28 penderita, dan usia 35-39 tahun 26 penderita. Selanjutnya, pada usia 40-44 tahun terdapat 31 penderita, usia 45-49 tahun 16 penderita, usia 50-54 tahun 17 penderita, usia 55-59 tahun 7 penderita, dan usia 60 tahun lebih hanya 1 penderita.
Pada 2015 lalu jumlah penderita HIV/AIDS di Bojonegoro terdapat 186 penderita baru, 25 orang meninggal dunia dan 161 masih hidup. Tahun 2014 terdapat 132 penderita baru HIV/AIDS, 95 orang hidup dan 37 orang meninggal dunia.
Secara umum jumlah penderita HIV/AIDS di Bojonegoro mencapai 5.000 orang, namun baru 817 yang terdeteksi. "Jadi banyak penderita yang justru menyembunyikan karena beragam alasan. Ke depan dalam rangka menekan penyebaran HIV/AIDS di Bojonegoro para ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan HIV sebagai antisipasi," pungkasnya. (ver/tap)