Ini Pesan Kapolres di Peringatan Hari Lingkungan Hidup
Minggu, 30 Oktober 2016 12:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Bojonegoro Kota- Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu Sri Bintoro menyatakan bahwa kerusakan lingkungan lebih banyak disebabkan oleh masyarakat sendiri daripada faktor lainnya. Hal dikatakan Kapolres saat peringatan Hari Lingkungan di gedung Sekolah Model Terpadu (SMT) kemarin, Sabtu (29/10/2016).
Kapolres menjelaskan, perilaku merusak lingkungan masih menjadi kebiasaan masyarakat kita saat ini. Padahal Bojonegoro cukup akrab dengan bencana. Sehingga mestinya masyarakat lebih ekstra dalam memperlakukan lingkungan.
“Saat ini pencemaran lingkungan terjadi karena ulah kita sendiri dengan membuang sampah sembarangan. Selain itu juga, kerusakan lingkungan akibat masyarakat melanggar aturan misalnya melakukan penambangan pasir liar baik di darat maupun di sungai padahal Bojonegoro adalah rawan bencana baik banjir, tanah longsor, ataupun banjir bandang serta angin puting beliung,” kata Kapolres Wahyu Sri Bintoro di hadapan peserta.
Karena itu Kapolres mengimbau masyarakat agar mencintai kelestarian lingkungan. Jangan sampai, kata Kapolres, masyarakat menggali kubur sendiri dengan merusak lingkungan tempat tinggal sendiri. Kuncinya adalah dengan taat pada aturan, peduli dengan tempat tinggalnya.
“Jangan merusak lingkungan dengan membuang sampah sembarangan, menambang tanpa ijin yang nanti dapat mengakibatkan bencana. Jagalah selalu keseimbangan lingkungan sekitar kita, mulailah dari kita sendiri untuk selalu mengawali hal yang baik ini,” tambah Kapolres.
Acara yang di adakan oleh Badan Lingkungan Hidup tersebut dihadiri sebanyak 900 orang mengambil tema perayaan tahun 2016 "Lampaui Batas Maksimalmu untuk Penyelamatan Lingkungan." Acara yang dikemas dengan pemeran, panggung hiburan serta lomba-lomba juga melaunching sekolah tersebut menjadi sekolah Adiwiyata.
Bupati Bojonegoro Suyoto hadir membuka acara tersebut. Dalam pidatonya, Suyoto menyampaikan, ke depan peringatan hari lingkungan hidup juga diperingati sebagai hari cinta puspa dan satwa yang akan dilaksanakan dengan tema menjual produk. “Tidak hanya pameran, tapi juga harus ada yang dijual,” kata Suyoto. (her/moha)