Tahun Ini di Bojonegoro Terjadi 54 Kasus Kekerasan Kepada Anak
Senin, 07 November 2016 22:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Bojonegoro Kota - Angka kasus kekerasan terhadap anak di Bojonegoro masih cukup tinggi. Bahkan kasus kekerasan ini muncul merata di seluruh wilayah kabupaten.
"Saat ini maraknya kasus kekerasan baik pada perempuan anak cenderung meningkat. Pada kasus kekerasan pada anak, munculnya kasus merata di wilayah Bojonegoro," ujar Ketua Pusat Pelayanan Perempuan dan Anak (P3A) Hj Mahfudloh Suyoto kepada beritabojonegoro.com usai acara monitoring dan evaluasi (P2TP2A) Provinsi, Jumat (4/11/206) siang.
Berdasarkan catatan dari P3A pada tahun 2016 ini, kasus kekerasan pada anak yang ditangani P3A mencapai 54 kasus. Kekerasan yang terjadi pada perempuan dan anak yang dilakukan oleh keluarga inti jumlahnya 17 kasus. Sedangkan kekerasan yang dilakukan oleh orang lain sebanyak 37 kasus.
Dari data tersebut, hal yang membuat miris adalah tingginya kasus kekerasan seksual pada anak. Sebanyak 5 kasus pemerkosaan, 8 kasus persetubuhan, dan 7 kasus pencabulan pada anak.
"Kami selaku P3A selalu berusaha memberikan bantuan kepada mereka yang butuh bantuan. Melalui P3A terdapat divisi-divisi, dan masing-masing divisi memiliki kegiatannya masing-masing," ujar Mahfudloh.
Menurut Mahfudloh, ada banyak hal yang P3A lakukan baik menangani kasus pada keluarga, remaja maupun anak di bawah umur. P3A berupaya memberikan sosialisasi di lembaga, instansi pemerintah, sekolah, dan masyarakat pada umumnya terkait pencegahan kekerasan.
Sementara itu Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Timur sampai Oktober 2016, telah menangani 390 kasus kekerasan perempuan dan anak. "Jumlah kekerasan yang paling banyak kami terima yakni kekerasan rumah tangga, sebanyak 390 kasus," ujar Nina selaku penanggung jawab psikososial P2TP2A Jawa Timur. (ver/tap)