Operasi Kasih Sayang di Baureno
6 Pelajar Ini Digiring ke Kantor Polisi Karena Kedapatan Bolos Sekolah
Kamis, 10 November 2016 16:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Baureno - Sebanyak 6 pelajar di Kecamatan Baureno digiring ke kantor polisi setempat. Mereka terjaring Operasi Kasih Sayang yang digelar pada Kamis (10/11/2016) pagi di wilayah Baureno. Para pelajar tersebut ditemukan di warung kopi dan persewaan playstation.
"Kami menggelar Operasi Kasih Sayang di sejumlah warung kopi di wilayah Baureno dan menemukan mereka asyik nongkrong di warung dan tempat playstaion saat jam sekolah," ujar Kapolsek Baureno AKP Mashadi kepada beritabojonegoro.com.
Operasi kali ini dilaksanakan oleh Polsek Baureno, Satpol PP, dan UPTD Dinas Pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan mulai pukul 09.30 sampai 11.00 WIB itu mengerahkan 12 personel. Terdiri petugas polisi 6 personel, Satpol PP 4 personel, dan UPTD Diknas 2 personel.
Para pelajar yang terjaring operasi adalah FWP pelajar MTs asal Desa Bayemgede Kecamatan Kepohbaru, MAP pelajar SMP asal Desa Jatipayak Kecamatan Modo Kabupaten Lamongan berini, HP pelajar SMP dari Desa Jipo Kecamatan Kepohbaru, D pelajar SMP asal Desa Kedungwaras Kecamatan Modo Lamongan, dan EN pelajar SMK dari Desa Turigede Kecamatan Kepohbaru. Kelima pelajar ini terjaring operasi ketika asyik bermain playstation.
"Yang terakhir, AK pelajar SMK beralamat Desa Sumuragung Kecamatan Baureno yang kami temukan sedang cangkrukan di warung kopi," lanjutnya.
Kapolsek menambahkan, keenam pelajar tersebut kemudian digiring ke Mapolsek Baureno untuk mendapat pembinaan.
Kasi Trantib Satpol PP Baureno Sujono, yang ikut dalam operasi, menambahkan, setelah mendapat arahan dari Kapolsek Baureno, para pelajar diminta untuk membuat surat pernyataan agar tidak mengulanginya lagi.
"Setelah membuat surat pernyataan tersebut, keenam pelajar tersebut diserahkan kepada guru dan wali murid masing-masing," kata Sujono.
Para pelajar tersebut, lanjut Sujono, memang sedang membolos sekolah. Mereka memilih bermain playstation atau di warung kopi yang menyediakan fasilitas Wifi.
"Harapan kami adalah agar semua orang tua tidak hanya pasrah kepada bapak dan ibu guru saat anak belajar di sekolah. Setidaknya sering komunikasi dengan bapak dan ibu guru, bagaimana keadaan anaknya di sekolah," tandasnya. (ver/tap)